Mohon tunggu...
Dailymonthly
Dailymonthly Mohon Tunggu... Freelancer - Just Another Blog

Budayakan Membaca Dailymonthly | Prima H. I have been writing for over 10 years. I have written on various topics such as politics, technology, and entertainment. However, my true passion lies in writing about comprehensive analysis and from various points of view. I believe that writing from multiple perspectives allows me to explore my subjects, settings, and moral gray areas from a wider variety of perspectives, which sustains complexity and keeps the reader interested. I have written several articles on this topic and am considered an expert in the field.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Esport Mengambil Alih Indonesia: Bangkitnya Budaya dan Industri Baru

2 Juni 2023   09:15 Diperbarui: 2 Juni 2023   20:01 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok.Pribadi)

Esports telah berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, berkat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan. Esports Indonesia (ESI) adalah badan resmi yang mengatur esports di Indonesia, di bawah pengawasan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). ESI didirikan pada Januari 2020 dan memiliki cabang di 34 provinsi dan 512 kabupaten di seluruh Indonesia. ESI menyelenggarakan dan mengatur turnamen dan liga esports di berbagai tingkatan, dari regional hingga nasional. Beberapa tim esports ternama di Indonesia adalah Rex Regum Qeon (RRQ), Evos Esport, Bigetron Esport, Boom Esport, dan Onic Esport.

Esports juga telah menarik perhatian tim olahraga tradisional dan perusahaan media di Indonesia. Sebagai contoh, beberapa klub sepak bola seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta telah mensponsori pemain esports untuk turnamen seri video game FIFA. National Basketball Association (NBA) dan pengembang perangkat lunak TakeTwo juga telah meluncurkan liga esports profesional NBA 2K di Indonesia pada tahun 2018. Selain itu, jaringan media besar seperti Kompas TV dan Trans TV telah berinvestasi dalam hak siar untuk acara-acara esports.

Perkembangan esports telah menciptakan lebih banyak peluang dan tantangan bagi para gamer profesional dan pengembang game di Indonesia. Gamer profesional dapat memperoleh gaji minimum dan menerima manfaat seperti pembagian pendapatan dan asuransi kesehatan dari tim dan sponsor mereka. Mereka juga memiliki akses ke pelatih dan fasilitas pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan performa mereka. Namun, mereka juga menghadapi persaingan dan tekanan yang tinggi dari pemain dan tim lain. Pengembang game, di sisi lain, harus menyeimbangkan antara membuat game yang menguntungkan dan kreatif. Mereka harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti ruang iklan dan branding, serta aspek kompetitif dan artistik dari game.

Esports telah menjadi bagian dari budaya mainstream di Indonesia, mempengaruhi televisi dan film. Kompetisi esports telah ditampilkan di beberapa film lokal dan internasional, seperti Warkop DKI Reborn 4, The King's Avatar, dan The Divine Move 2. Pada tahun 2022, layanan streaming Paramount+ memulai debutnya dengan Players, sebuah serial televisi yang berfokus pada tim fiksi yang berkompetisi di turnamen League of Legends.

Esport sebagai Olahraga di Indonesia

Esports, atau olahraga elektronik, adalah bentuk olahraga yang melibatkan permainan video game secara kompetitif menggunakan perangkat elektronik seperti konsol, PC, dan smartphone atau tablet. Esports telah berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, menarik jutaan pemain dan penonton. Namun, masih ada perdebatan mengenai apakah esports harus dianggap sebagai permainan atau olahraga, dan bagaimana esports harus diatur dan didukung oleh pemerintah dan masyarakat.

Salah satu argumen untuk esports diklasifikasikan sebagai olahraga adalah karena esports membutuhkan keterampilan, strategi, kerja sama tim, dan sportivitas yang mirip dengan olahraga tradisional. Para pemain esports juga mengklaim bahwa mereka mengerahkan upaya fisik melalui konsentrasi, koordinasi, dan stamina. Selain itu, esports dapat menawarkan lebih banyak kesempatan untuk berpartisipasi dan inklusi daripada olahraga tradisional, karena tidak mendiskriminasi berdasarkan atribut atau kemampuan fisik. Esports juga dapat memberikan manfaat pendidikan, seperti mengajarkan konsep permainan dan keterampilan hidup.

Di sisi lain, beberapa kritikus berpendapat bahwa esports bukanlah olahraga karena kurangnya aktivitas fisik dan terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar, yang dapat membahayakan kesehatan dan kesejahteraan para pemainnya. Mereka juga mempertanyakan aspek etika dan moral dari beberapa game esports yang mengandung kekerasan, yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai dan semangat olahraga. Selain itu, mereka juga menunjukkan tantangan dalam mengatur dan menstandarisasi esports di berbagai platform, genre, dan wilayah.

Perdebatan mengenai esports sebagai olahraga juga memengaruhi pengakuan dan inklusi dalam acara olahraga besar, seperti Olimpiade. Pada tahun 2017, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengakui esports sebagai kegiatan olahraga, tetapi pada tahun 2018, mereka memutuskan untuk tidak memasukkan esports sebagai ajang perebutan medali di Olimpiade Musim Panas Paris 2024. Alasan utamanya adalah kompleksitas tata kelola dan kepatuhan esports, serta konten dari beberapa game esports populer. Namun, IOC menyelenggarakan Seri Virtual Olimpiade pada tahun 2021 dan 2022, yang menampilkan versi virtual dari olahraga yang sebenarnya seperti olahraga motor, bersepeda, bisbol, layar, dan dayung.

Di Asia, esports telah diterima dan didukung secara lebih luas sebagai olahraga. Asian Games berencana untuk memasukkan acara medali esports pada tahun 2022 di Cina, tetapi acara tersebut ditunda karena pandemi COVID-19. Pesta Olahraga Asia Tenggara, yang diadakan di Vietnam pada bulan Mei 2022, memasukkan esports sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan untuk kedua kalinya, setelah pesta olahraga tahun 2019 di Filipina. Game-game esports yang ditampilkan adalah League of Legends, FIFA Online 4, CrossFire, Arena of Valor, Free Fire, dan PUBG Mobile.

Di Indonesia, esports secara resmi diakui sebagai cabang olahraga oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Esports Indonesia (ESI) adalah badan yang mengatur esports di negara ini, yang dipimpin oleh Budi Gunawan. ESI didirikan pada Januari 2020 dan memiliki cabang di 34 provinsi dan 512 kabupaten. ESI menyelenggarakan Esports Exhibition di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020, yang menampilkan empat game esports: Mobile Legends, Free Fire, E-football PES 2021, dan PUBG Mobile. ESI juga mengadakan pertandingan persahabatan untuk Lokapala, game lokal, dalam format turnamen nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun