Mohon tunggu...
Dailymonthly
Dailymonthly Mohon Tunggu... Freelancer - Just Another Blog

Budayakan Membaca Dailymonthly | Prima H. I have been writing for over 10 years. I have written on various topics such as politics, technology, and entertainment. However, my true passion lies in writing about comprehensive analysis and from various points of view. I believe that writing from multiple perspectives allows me to explore my subjects, settings, and moral gray areas from a wider variety of perspectives, which sustains complexity and keeps the reader interested. I have written several articles on this topic and am considered an expert in the field.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kecerdasan Buatan: Dari Tingkat Manusia ke Tingkat Super

2 Mei 2023   06:05 Diperbarui: 3 Mei 2023   03:02 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kecerdasan Buatan dari Tingkat Manusia ke Tingkat Super (dok.pribadi)

Munculnya Generator Gambar dan ChatGPT

Pada akhir tahun 2022, beberapa kemajuan AI mendapatkan perhatian luas. Salah satunya adalah generator gambar, yang merupakan program komputer bertenaga AI yang mampu menciptakan gambar asli yang terperinci dari input berbasis teks. Teknologi baru ini memicu perdebatan tentang sifat kreativitas dan peran komputer dalam menciptakan seni dan budaya. Kemajuan AI lainnya adalah platform ChatGPT yang dibangun oleh OpenAI, sebuah platform teknologi yang mendukung interaksi percakapan dengan pengguna dan memberikan jawaban terperinci untuk pertanyaan-pertanyaan yang kompleks.

Implikasi dari ChatGPT

Dalam waktu seminggu setelah peluncurannya, ChatGPT telah menarik lebih dari satu juta pengguna dan menghasilkan liputan media yang signifikan secara internasional. Namun, penggunaannya dalam dunia pendidikan memicu perdebatan mengenai potensi penyalahgunaannya. Siswa di seluruh dunia mulai menggunakan platform ini untuk menulis esai dan menyelesaikan masalah pekerjaan rumah, terkadang menganggap konten yang dihasilkan oleh AI sebagai karya mereka sendiri. Beberapa pendidik menyerukan pelarangan keras terhadap ChatGPT dan teknologi serupa, dengan alasan potensi penyalahgunaan. Namun, yang lain percaya bahwa sekolah harus merangkul AI dan menggabungkan penggunaannya di dalam kelas dan tugas-tugas.

Perdebatan dan Kekhawatiran Seputar Penggunaan AI di Berbagai Sektor

Penggunaan AI di sektor medis telah terbukti memperburuk diskriminasi yang sudah ada atau menghasilkan hasil yang diskriminatif. Sebuah surat pada tahun 2020 yang diterbitkan di New England Journal of Medicine mengungkapkan bahwa oksimeter denyut, perangkat medis bertenaga AI yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, memberikan hasil yang kurang dapat diandalkan untuk orang dengan warna kulit yang lebih gelap. 


Pada akhir tahun 2022, kemajuan AI dalam pembuatan gambar dan platform percakapan seperti ChatGPT mendapatkan liputan media yang signifikan. Sementara kemampuan kreatif generator gambar memicu perdebatan tentang peran komputer dalam seni dan budaya, penggunaan ChatGPT dalam pendidikan memicu kekhawatiran atas potensi penyalahgunaannya. Beberapa pendidik telah menyerukan pelarangan ketat terhadap teknologi ini, sementara yang lain percaya bahwa teknologi ini dapat memberikan dukungan bimbingan yang dipersonalisasi, memungkinkan potensi kreatif, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia masa depan yang dipenuhi oleh AI di mana-mana.

Penggunaan AI dalam bidang keamanan, antiterorisme, dan penegakan hukum juga menjadi bahan perdebatan. Penelitian telah menemukan bahwa teknologi pengenalan wajah yang didukung oleh AI dan teknologi pemolisian prediktif lebih cenderung salah mengidentifikasi atau memperkuat bias terhadap orang kulit hitam. AI juga diharapkan memiliki dampak signifikan pada masa depan peperangan dengan memandu keputusan kebijakan luar negeri, berkontribusi pada strategi respons setelah tindakan agresi, dan memberi daya pada sistem persenjataan presisi. Namun, ada kekhawatiran mengenai potensi konflik internasional yang besar karena negara-negara yang bersaing memperebutkan supremasi dalam industri AI yang berkembang pesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun