Mohon tunggu...
Bendosari Dairy Leak
Bendosari Dairy Leak Mohon Tunggu... Pengusaha Peternakan Sapi -

Di kawasan Desa Bendosari, Kecamatan Sanan Kulon, Kota Blitar; terdapat sebuah Koperasi Susu ‘Jaya Abadi’ yang selain mengandalkan peternakan sapi milik keluarga para pendirinya, juga bermitra dengan para peternak sapi rakyat di berbagai pelosok Jawa Timur, untuk pasokan susu segar yang nantinya akan disetorkan pada perusahaan-perusahaan besar nasional yang bergerak di bidang olahan susu. Di samping menjalankan perniagaan susu segar, mereka pun sudah melangkah merancang sejumlah inovasi untuk meningkatkan rasio profit para peternak rakyat yang berada di bawah binaan mereka. Sebuah rintisan untuk tetap menghidupkan harapan swasembada susu di Indonesia …

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Es Krim dan Sabun Susu Impian dari Desa Bendosari

3 Januari 2016   08:36 Diperbarui: 3 Januari 2016   09:16 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bereksplorasi dengan dukungan penuh keluarga (dok BDL)"][/caption]

“Margin (batas ekspetasi pendapatan yang diharapkan, -pen.) dari penjualan susu segar di tingkat peternak sapi kelewat rendah.” Papar Febby Nurul Rohmah (24) saat ditanya alasannya begitu gigih bereksperimen menggali resep untuk berbagai produk berbahan dasar susu sapi dan susu kambing segar,”Bagusnya sih selain menjual dalam bentuk segar, kita bisa menawarkan hasil olahan yang dihargai bagus di pasaran untuk mendongkrak margin.”

Sarjana  Mikrobiologi ITB yang kemudian mengambil S2 untuk Biomanajemen dengan predikat cum laude di almamater yang sama itu tidak asal bicara, sedikit-banyak dia akrab dengan dinamika tata niaga susu mengingat latar keluarga besar ayahandanya yang notabene adalah pengusaha terkemuka sektor peternakan sapi perah dan belakangan mulai mengembangkan usaha ternak kambing Ettawa di kawasan Desa Bendosari, Kecamatan Sanan Kulon, Blitar. Harga per liter susu segar di tingkat peternak saat ini berkisar Rp 3.000 – Rp 3.500 memang masih jauh dari harga ideal yang mencapai Rp. 6.000.

Saat dijumpai beberapa waktu lalu (22/12), Febby tengah asyik menuangkan adonan kental berwarna putih ke dalam cetakan persegi panjang kayu yang dilapisi semacam plastik kenyal tebal di sisi dalamnya,”Sabun dari susu kambing.” Ujar peraih penghargaan Top Ten Mandiri Technopreneur  kategori Non Digital Technology (2013) itu seraya menambahkan bahwa sabun susu kambing sudah memiliki reputasi tersendiri di dunia.

Sejumlah referensi menyebutkan bahwa sabun susu kambing memiliki memiliki pH yang relatif sama dengan kulit manusia hingga aman digunakan, kandungan vitamin di dalamnya melembutkan kulit, dan alpha hidroxy acid alaminya berfungsi sebagai pengelupas sel-sel kulit mati.Kelebihan lain sabun susu kambing adalah bisa dipakai untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif dan kulit bermasalah akibat jerawat,  eksim atau psoriasis.

Sebuah produk yang pasti diminati oleh kaum perempuan di seluruh dunia yang peduli terhadap kecantikan kulit mereka dan, menurut Febby, potensi pasarnya masih terbuka sangat luas,”Kebanyakan sabun susu kambing merupakan produk impor dengan volume terbatas.” Tuturnya sembari mengungkap harapannya untuk menemukan formula yang pas dengan memadukan kekayaan herbal khas Indonesia bagi sabun yang rencananya kelak akan diproduksi berdasarkan pemetaan kebutuhan konsumen.

Bukan hanya susu kambing, Febby pun tengah berjuang menemukan resep pas untuk pembuatan es krim yang lembut, gurih, dan legit dengan bahan dasar susu sapi segar,”Konsumen  yang saya bidik adalah anak-anak usia sekolah.” Katanya. Es krim yang dibuat dengan komposisi bahan baku yang benar dengan proporsi yang tepat  memang merupakan alternatif jajanan sarat gizi bagi proses tumbuh-kembang anak-anak.

[caption caption="Perjuangan menghadirkan es krim berkualitas tinggi (dok BDL)"]

[/caption]

Putri kedua pasangan pengusaha Amor Kodrat – Henda Roshenda Noor ini memang tidak main-main dengan proyek impiannya. Dia rela menghabiskan waktu berjam-jam hampir setiap hari untuk menghitung takaran yang pas berbagai bahan pembuatan sabun dan es krim lalu melakukan serangkaian uji coba untuk setiap resep yang disusunnya. Saat menunggu waktu digelarnya reuni keluarga besar di Bendosari yang merupakan kampung halaman ayahandanya, Febby pun tetap konsisten bereksperimen untuk es krim dan sabunnya dengan memanfaatkan meja makan tua di pekarangan belakang rumah peninggalan eyangnya yang memang sudah dilengkapi freezer untuk membekukan adonan sabun buatannya yang dibuat dengan sistem cold process serta campuran es krim cair racikannya.

Prosesi membuat es krim dilakukan Febby selepas Magrib, diawali dengan pasteurisasi susu menggunakan dandang khusus dan dilanjut dengan rangkaian pengadukan serta pencampuran berbagai bahan, termasuk empat jenis stabilizer yang dimasukkan secara berurutan dan ekstrak vanilla, aroma pilihannya kali ini. Malam itu Febby melakukan eksperimennya di dapur paman ayahnya dengan dukungan penuh ayah dan adiknya, Dira. Setelah selesai, semua peralatan dicuci bersih dan campuran es krim cair dievakuasi ke kantor Koperasi ‘Jaya Abadi’ tempat mesin pemadat es krim agar siap saja disimpan.

Tapi ternyata di dalam mesin itu masih tersimpan sisa eksperimen sebelumnya yang harus dikuras dan dibersihkan dengan prosedur yang butuh ketekunan tersendiri, maklum Febby masih harus beradaptasi dengan aneka peralatan yang relatif baru dikenalnya itu. Akhirnya pencucian dengan cara gotong royong itu selesai hampir sejam kemudian, campuran es krim pun bisa dituang dan diproses lalu disajikan dalam wadah cup plastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun