Justru itu menunjukan sikap peduli terhadap jalannya pembangunan, sehingga biarkan saja dan cukup disikapi dengan wajar misalnya buat berita klarifikasinya saja: " itu katanya, dan ini faktanya," sambil menunjukan yang sebaliknya dari yang diviralkan para pihak yang menmbuat opini negatif.
Saya yakin bahwa semua berita negatif itu akan rontok perlahan dan opini yang kadung sudah buruk pun akan kembali membaik, meskipun tidak krseluruhan, karena yang terlanjur baca berita buruk belum tentu baca juga klarifikasinya.
Saat Ayahnya Bima Yudo Saputro diwawancara awak media, "bagaimana pendapat Bapak tentang aksi anaknya yang menggugah jalan-jalan rusak di Lampung, berujung akan dipenjarakan dan Bapak sendiri di panggil menghadap gubernur?.
Ayahnya Bima Yudo Saputro menjawab: "anak saya orang berani memang, saya beri nama Bima Yudo Saputro seperti tokoh Wayang karena menjadi do'a saya agar kelak Bima Yudo Saputro berguna bagi masyarakatnya."
Menurut Ayahnya Bima Yudo Saputro, apa yang dilakukan anaknya tersebut wajar saja, hanya sikap dari Gubernur Lampung saja yang over dosis, saya pun kena getahnya sampai dipanggil mnghadap, saya kira mau dipecat, hanya diancam mutasi saja." Pungkasnya.
Bima Aryo Saputro yang dalam TikTonya bersuara " Dearah gue Lampung gak maju-maju karena Dajjal" Â direspon keras dengan dialporkannya Bima oleh Tim pengacara Gubernur karena kata-kata kasarnya.
Dengan kata lain mereka tak menolak tuduhan Bima tentag buruknya infra struktur di Lampung, namu tenang saja Mas Bima suara Nitizen yang maha benar  180 derajat ada padamu.
Bukankah pejabat itu adalah pelayan masyarakat atau rakyat, sehingga ketika pejabat diingatkan maka ia jangan malah marah dan akan memenjarakan?, Sadarlah bahwa pejabat punya jabatan pun karena ia dipilih rakyat !!.
Semoga Bima Yudo Saputro tak jadi dipenjara, justru buktikan bahwa jalan-jalan di Lampung bagus, dengan segera melakukan perbaikan pada jalan-jalan yang rusak, karena inti masalahnya adalah jalan rusak, bukan berdebat dan lapor melapor. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H