Tujuan utama disusunnya suatu program sekolah tentu saja untuk meningkatkan mutu lulusannya. Program apa pun yang direncanakan ingin sukses dan berjalan sesuai harapan. Kadang ada yang berjalan baik, ada yang terkendala, dan ada pula yang gagal. Bagimana agar semua program sekolah bisa sukses?. Terutama bagi guru yang mengajar di sekolah swasta?
Mengajar di sekolah swasta, hampir 90% pembiayaannya bersumber dari murid atau wali murid, meski masuk dana Bantuan Operasional Sekolah tentu tak akan bisa mengcover kebutuhan. Bayangkan saja besaran  dana BOS untuk murid TK  hanya 600 ribu,  murid SD hanya 900 ribu dan SMA hanya 1,2 juta pertahun. Sedangkan untuk menggaji guru di sekolah swasta saja sudah tak cukup.
Misalnya TKIT yang saya kelola, punya murid kelas TK A sebanyak 20 murid dan TK B 20 murid, totalnya 40 murid. Â Dana BOS dalam 1 tahun diterima 600 ribu dikali 40 murid atau sebesar 24 juta, punya 4 guru, 1 Kepsek dan 1 penjaga sekolah/petugas kebersihan. Â Jika disamakan saja gajinya 1 juta maka perbulam butuh 6 juta, maka untuk 12 bulan atau 1 tahun butuh dana sebesar 70 juta.
Belum dihitung untuk kebutuhan pembelian alat peraga pembelajaran, ATK, PLN, WiFI, dan lainnya. Artinya mengelola bisnis Pendidikan atau sekolah, jika motifnya profit memang agak sulit jika mengandalkan dana BOS saja. Menggali sumber pendapatan lain misalnya dari iuran orang tua murid menjadi solusinya. Namun jika tarif biaya tinggi sementara kemampuan konsumen tak sepadan, akan menjadi kendala, bisa saja orang tua murid pindah sekolah.
Ada cara yang bisa dilakukan untuk mengedukasi orang tua murid yang kadang masih merasa bahwa mereka tak mampu membayar biaya bulanan anaknya yang sekolah di sekolah swasta. Pertama undang untuk silaturahmi dan berbincang santai dengan pihak pimpinan sekolah dan sampaikan saja bahwa kebutuhan sekolah 1 tahun berapa dan dana masuk dari BOS berapa, lalu sampaikan bahwa kekurangannya insya Allah kita bicarakan bersama.
Dengan adanya keterbukaan dari pihak sekolah, orang tua murid akan memahami dan memikirkan bagaimana supaya bisa tertutupi?. Sehingga jika disampaikan bahwa iuran bulanan sumbangan dari orang tua murid sebesar sekian, mereka akan mengerti. Bahwa itupun hanya cukup untuk gaji guru dan kebutuhan prmer supaya pembelajaran bisa berjalan.
Bahkan jika ada orang tua  murid yang punya usaha bagus, bisa saja jadi donator bagi sekolah anaknya, atau ada yang bekerja di perusahaan besar, bisa saja membantu mendapatkan dana CSR dari tempat ia bekerja.  Atau bisa memberikan usulan misalnya buat koperasi sekolah yang mengadakan kebutuhan sembako dan jajanan anak sekolah. Lalu orang tua murid belanja di Koperasi sehingga laba dari usaha ini bisa untuk pemasukan sekolah.
Intinya dengan adanya komunkasi yang terjalin baik dengan orang tua murid, insya Allah program sekolah akan berjalan karena dukungan dari mereka menjadi penentu. Sekolah negeri tak mengalami masalah ini karena memang gurunya PNS dan sudah digaji pemerintah. Tinggal mengatur saja bagaimana agar mutu lulusannya semakin baik
Untul langkah awal berkomunikasi maka manfaatkan grup  info kelas yang ada untuk mengakrabkan diri dengan wali murid, bukan hanya menshare kegiatan KBM dan tugas, sesekali bertanya pada kemana nih liburan pekan ini, dan sejenisnya. Sesekali usulkan bagaimana jika kita masak bareng dan makan bersama di sekolah beralaskandaun pisang?.
Di TKIT SALAM kota Serang, pada Rabu, 15 Maret 2023 kami pun melaksanakan makan bersama dengan orang tua murid dan murid kami. Luar biasa seru acaranya dan enak makananya karena gratis dibawain orang tua murid. Semoga terus terjalin keakraban dan kebersamaan ini demi suksesnya program sekolah pada tahun ini dan selanjutnya.