Mohon tunggu...
Dail Maruf
Dail Maruf Mohon Tunggu... Guru - Ketua Yayasan Semesta Alam Madani Kota Serang

Guru pembelajar, motivator, dan penulis buku dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

27 Oktober Hari Blog Nasional dan Peran Om Jay

26 Oktober 2022   22:07 Diperbarui: 27 Oktober 2022   00:38 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

27 Oktober Hari Blog Nasional  & Peran Om Jay 

Oleh : Dail Ma'ruf, M.Pd

 

Pada hari  Kamis 27 Oktober 2022, kita para pegiat literasi memperingati hari Bloger Nasioanal. Awal diresmikannya pada masa Mentri Kominfo M. Nuh pada 27 Oktober 2007 di acara pesta para bloger nasional. 

Di tahun ini kita peringati hari bloger nasional yang ke-15. Bagi yang aktif menulis di beragam akun Blog termasuk di kompasiana, menulis di Blog menjadi sesuatu yang menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan otak.

Dengan menulis , maka kita dipaksa untuk membaca agar tulisan yang dibuat memiliki daya tarik, rujukan, dalil dan fakta kuat. Sehingga naskah yang disajikan kepada pembaca memiliki nilai manfaat dan bisa menginspirasi. 

Bicara Blog di Indonesia kita akan terhubung dengan bapak Wijaya Kusuma atau Om Jay yang termasuk bloger terkenal se-Nusantara, bahkan termasuk Bapak Bloger Indonesia.

Siapakah Wijaya Kusuma atau Om Jay dan apa perannya dalam mengembangkan Blog dan literas di Indonesia, mari simak ulasan saya berikut ini !.

Wijaya Kusuma,  nama ini jika tak dijelaskan pasti akan dikira nama bunga. Bunga berwarna putih yang indah belakangan saya sering menyantapnya saat dipanen di pekarangan sekolah oleh Bu Melinda bagian Tata Usaha di Sekolah tempat saya mengajar dulu.  

Dicemplungin ke adonen tepung mendoan setelah dicuci bersih, lalu digoreng.  Beberapa menit sudah matang, dan gurihnya mengalahkan mendoan dan bakwan. Jika tidak percaya, silahkan Bapak dan Ibu buktikan.

Saya  mengenal sosok Wijaya Kusuma, Pria lahiran 28 Oktober 1972,  suku Sunda dan mengampu pelajaran TIK/Komputer di SMP Lab School Jakarta, belumlah lama. Sektar 2 tahun yang lalu, saat menghadiri halal bihalal alumni HMI IKIP/ UNJ tahun 2018 di Masjid Kampus At Taqwa Rawamangun.

Pak Wijaya Kusuma biasanya memperkenalkan dirinya dengan nama Om Jay, dan memang dikenalnya nama Om Jay, bahkan murid kelas 7,8 dan 9 SMP Lab School biasa memanggil beliau Om Jay. Demikian pula rekan guru lain terbiasa memanggilnya Om Jay. Suatu panggilan yang bersahabat dan dekat.

Tahun ini usia Om Jay 50 tahun, sebuah angka yang kata orang ulang tahun emas. Tahun ini Om Jay dapat memenuhi hampir semua impiannya. Telah resmi menjadi seorang doktor ilmu pendidikan, telah Umroh bersama Istri, telah keliling Indonesia dan dunia.

Disertasi Om Jay bagus untuk para guru guna meningkatkan kemampuan literasi murid. Di era kecanduan gawai, kita tak bisa melarang anak/murid untuk main gawai, yang bisa dilakukan  mengarahkan pada kegiatan positif, diantanya nge-Blog.

Om Jay menjelaskan salah satu temuannya bahwa media Blog terbukti mampu meningkatkan kemampuan literasi murid SMP Lab School terutama pada pelajaran TIK yang diampunya. Rekomendasi Om Jay supaya guru pelajaran lain menggunakan Blog untuk meningkatkan prestasi pada pelajaran yang diampunya.

Peran Om Jay dalam meningkatkan literasi di Nusantara sangat bepengaruh. Om Jay dengan gigih memperjuangkan agar semua guru di Indonesia melek teknologi dan punya skill menulis. Punya karya buku sendiri atau buku solo, dan selalu menulis setiap hari serta memposting tulisannya kepada teman dan media sosial yang dimiliki.

Om Jay mendirikan kelas belajar menulis baca KBM pada tahun 2015-an dengan memberikan pelatihan menulis kepada guru se-Nusantara secara gratis melalui WA Grup dan  menghadirkan narasumber hebat. Banyak alumni  KBM terheran bagaimana Om Jay membayar para narasumber hebat itu ?.

Jika 1 narasumber dibayar  3 juta x 30 materi sudah 90 juta. Sedangkan peserta digratiskan. Otak saya membanyangkan Om Jay ini kaya banget, sangat baik hati, dan seorang yang sangat dermawan.  Saat saya bertanya berapa tarip om Jaya ternyata 3M : makasih-makasih-makasih.

Ada Buku Bagus yang diterbitkan Om Jay pada Ultahnya ke-50, judulnya 50 Tahun Om Jay Menjadi Manusia . Ulasannya ada di link  dibawah ini, silahkan klik biru : 

50 Tahun Om Jay Jadi Manusia

Saya ikut KBM 20, ada 2 grup WA anggotanya 516 peserta Full/ grup, ada gelomang 19 dan 20. Saya gelombang  20, didaulat menjadi ketua kelas. 

Luar biasa antusias para peserta dalam menyimak materi dan mengerjakan tugas resume di Blog. Balapan mengumpulkan, dan saking sangat cepat dan bersaingnya, angkatan kami terkenal F1, seperti balapan mobil formula E.

Ada 3 persyaratan yang harus dipenuhi peserta KBM untuk lulus. Pertama punya blog, kedua membuat resume minimal 20 dari 30 materi yang disampaikan, dan ketiga menerbitkan buku solo. Pergelombang  anggotanya 500-an peserta, yang lulus sekitar 8-15 peserta saja. 

Pelajaran yang bisa kita ambil adalah, bahwa peserta banyak dan bersemangat, namun kurang disiplin dan kurang komitmen sehingga baru sedikit yang lulus.

Buku adalah mahkota bagi penulisnya, cara supaya kita abadi dan tetap ada di bumi meski jasad telah tiada adalah dengan menulis buku. 

Buku yang kita buat, jika dibaca dan pembaca mendapatkan ilmu dan pengetahuan lalu berbuat kebaikan, maka penulis bukunya dapat pahala yang sama besarnya dengan pelaku kebaikan tersebut. 

Yakinlah bahwa setiap tulisan ada pembacanya dan akan menemukan takdirnya.

Selamat Ulang tahun ke-50 Om Jay, Barokallah fii Umrik, semoga Allah memberikan kesehatan dan keberkahan.  Saya buatkan puisi arkostik tentang WIJAYA KUSUMA-OM JAY.

Wajahnya tampak senyum ceria

Indah budi bahasa juga perangainya

Jadikan literasi pilihan dakwahnya

Amat banyak buku telah ditulisnya

Yang terbaru 50 tahun Om Jay jadi Manusia

Amat dikenal di kalangan penulis Nusantara

Karena ia punya mantra yang terkenal dan mendunia

Untuk menulis setiap hari lalu lihat apa yang terjadi pada kita

Semakin banyak memberi, semakin banyak kita menerima

Uang bukan tujuan utama bagi Pak Wijaya Kusuma

Menulis dan berbagi ilmu itulah yang lebih utama

Allah Tuhan kita semua, berikanlah keberkahan pada hidupnya

Orang  Sunda Jawa Barat asalnya

Merantau di Jakarta tinggal di Bekasi bareng keluarga

Jemarinya selalu menulis berbagi pada semesta

Alangkah mulia niat dan perjuangannya untuk bangsa.

Ya Tuhanku, berikan kesehatan dan keberkahan baginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun