Mohon tunggu...
Dail Maruf
Dail Maruf Mohon Tunggu... Guru - Ketua Yayasan Semesta Alam Madani Kota Serang

Guru pembelajar, motivator, dan penulis buku dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Book

Mengatasi Writer's Blok

10 Oktober 2022   04:31 Diperbarui: 10 Oktober 2022   05:56 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


CARA ATASI  WRITER'S BLOCK DI TANTANGAN MENULIS 

                                                        Oleh : Dail Ma'ruf, M.Pd.                                        

Beberapa masalah Menulis.

            Menulis sebuah artikel merupakan aktifitas yang tidak semua dapat melakukannya. Membutuhkan ide/ gagasan dan keahlian serta kebiasaan dalam melakukannya. Bagi penulis pemula bahkan penulis senior ada beberapa masalah yang biasa muncul ketika seseorang ingin menulis diantaranya :

  • Tidak punya ide
  • Ide datang dengan tiba-tiba dan kadang hilang seketika. Solusi dari tidak punya ide, jika kita sedang dapat ide, segera tulis ide itu. Bisa dengan pulpen di kertas atau buku agenda, atau di HP dengan menulis di pesan WA ke salah satu anggota keluarga ide hari ini : ..., lalu kirimkan.
  • Mentok dan kehabisan ide
  • Kondisi mentok atau kehabisan ide saat menulis sehingga tak mampu lagi meneruskan tulisan yang sedang digarap bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Terjadi pada penulis pemula maupun penulis senior.  Solusinya bisa dengan istirahat, minum kopi/ the sambil makan cemilan, atau menulis bebas sehingga bisa fresh.
  • Hilang hasrat menulis (lose mood)
  • Kehilangan hasrat menulis alias lose mood  terjadi karena bosan, kesibukan dengan aktifitas harian dan tema yang sedang ditulis merasa kurang bahan alias kurang menguasai. Cara menimbulkan kembali mood bisa dengan menumbuhkan motivasi internal bahwa yang sedang ditulis punya manfaat besar dan jika dibaca banyak orang lalu berbuat kebaikan karena tulisan kita, maka pahala akan mengalir. Termasuk shadaqoh ilmu.

Solusi  saat terkena Writer's Block baca WB sebagaimana yang disampaikan para pakar menulis ada 5 hal yaitu :

  • Rileks fisik dan pikiran.
  • Tubuh yang lelah butuh istirahat, maka jika terjadi WB karena kelelahan sulusinya adalah istirahat sampai hilang rasa lelahnya.
  • Tinggalkan aktivitas menulis saat terjadi WB.
  • Ketika WB menyerang dan ide tak dapat lagi mengalir, maka solusinya adalah meninggalkan aktifitas menulis dan melakukan aktifitas yang dapat menyegarkan seperti menonton stand-up komedi, atau video yang lucu-lucu kiriman teman yang bisa membuat tertawa.
  • Berpergian ke tempat yang menyenangkan.
  • WB yang menyerang dapat juga diatasi dengan rekreasi alias pergi ke tempat yang indah dan menyenangkan sehingga otak bias fresh kembali, dalam bahasa gaul melakukan aktifitas healing bisa sendiri atau dengan keluarga.
  • Bertemanlah dengan orang-orang bijak.
  • Saat terjadi WB dan kehilangan mood supaya dapat termotivas kembali maka bergaulah dengan orang-orang bijak. Dengan demikian maka akan dapat nasihat positif sehingga bisa kembali bersemangat untuk kembali menulis.
  • Jangan terlalu Perfeksionis.
  • Menulis dengan ingin sempurna akan  menjadikan penulis ragu bahwa tulisannya sudah baik. Penulis perfeksionis akan mengedit dan menghapus kalimat yang menurutnya tidak pas, dan menjadikan naskah tak pernah selesai. Maka solusinya adalah jangan terlalu berpikiran ingin sempurna. Yakinlah tulisan kita sudah baik dan pasti ada pembacanya.

Dari pengalaman penulis membuat artikel baik untuk diposting maupun untuk membuat buku bersama (antologi) yang dilakukan ketika terjadi WB adalah dengan melakukan blog walking pada tulisan-tulisan teman. Dengan cara tersebut maka akan dapat nutrisi atau masukan berbagai ide menulis dari apa yang kita baca sehingga ia menemukan ide baru untuk ditulis.

Kedua dengan masuk komunitas para penulis, misalnya komunitas kompasiana sehingga dapat saling mengunjungi tulisan teman dan memberika rating serta komentar terhadap tulisan teman, sehingga kita dapat saling support. Hal ini dirasakan oleh penulis yang mengkuti tantangan Om Jay menulis di Kompasiana selama 60 hari.

Setiap peserta harus membuat artikel dan diposting di kompasiana lalu link-nya dikrim ke grup tantangan Om Jay. Jika ada yang bolong maka harus digant pada waktu tambahan sehingga tulisnya genap menjadi 60 naskah. Dengan menjadi peserta tantangan menulis di Kompasiana yang diadakan Om Jay, saya memaksakan diri untuk tetap menulis setiap hari, sesibuk dan selelah apapun. Seperti kata pepatah alah bisa karena dipaksa, eh biasa, hehehe.

Mengatasi WB pada tiap orang beda -- beda cara, ada yang cukup dengan ngopi dan menghisap rook bagi yang menyukainya, ada yang dengan rebahan sambil nonton acara kesukaan di TV, ada yang dengan makan makanan kegemaran, ada yang dengan refreshing atau jalan ke tempat pavorite, ada pula yang dengan memutar video lucu hingga bisa tertawa terbahak-bahak.

Hal lain yang bisa dilakukan saat terjadi WB adalah : bagi yang muslim dapat dengan mengambil wudlu lalu sholat 2 rakaat lalu berdoa atau mengaji al quran sesuai kesanggupan. Bisa 1 juz atau semampunya. Berzkir dan besholawat pun dapat membuat hati tenang, dan dengan ketenangan jiwa, maka WB yang menyerang akan hilang.

Bisa juga menghilangkan WB yang menyerang dengan olahraga atau menyalurkan hobinya masing -- masing misal memasak, shoping, mancing atau nonton bioskop dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun