Para santri pun karena sudah terdengar adzan subuh, diminta kembali ke Mushalla untuk sholat subuh berjamaa'ah, Â ditugaskan tadarus saja setelahnya, disimak oleh temannya bergantian setelah itu boleh langsung pulang persiapan ke Sekolah masing-masing.
Padalah yang diceritakan para santri itu memang benar, bahwa ada tanjakan kembar yang dikanan kirinya ada pemakaman terkenal angker. Beberapa sopir truk pengangkut pasir dari Ciujung mundur, tak bisa melaju karena ada ular sebesar pohon kelapa yang melintang menghalangi, padahal tanjakan tersebut cukup curam denga kemiringan hampir membentuk sudut 60 derajat.
 Ada pula kisah yang menyatakan ada pula truk mundur karena melihat sekelebatan bayangan wanita yang berjalan tak menapak ke tanah dengan rambut panjang terurai, sambi tertawa : " hi --hi---hi..." dan Damar kecil juga sebenarnya merinding bulu kuduknya, nmun tetap melanjutkan lari sekencangnya karena dorongan menolong abahnya lebih kuat dari rasa takutnya pada seramnya tanjakan kembar yang seram itu.
Alhamdulillah, Abahnya  Damar hanya ijin 1 hari saja tidak masuk pas hari kejadian. Besoknya sudah masuk mengajar di MTs tempat ia bertugas.Â
Luar biasa tabib tempo dulu, mujarab, mungkin karena keyakinan dan keihlasannya menolong paseien maka mampu menyembuhkan banyak orang. Abah tak cacat misalnya kakinya pincang dan sebagainya, mungkin pas disedot atau dihisap oleh mang Narman , bisa ularnya terambil dan kebuang sehinga cepat sembuh dan pulih. Terima kasih  mang Narman moga Allah membalas semua jasa baikmu menolong abah Damar.
Hikmah bagi kita adalah : fokus pada tujuan, akan membuat kita mengabaikan masalah-masalah yang timbul dalam mencapai tujuan tersebut, sehinga tak dikeluhkan dan terus bergerak agar tujuan itu bisa dicapai. Selamat beraktifitas dan salam Sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H