Pasca menikmati kakunya persendian kaki dari bokong hingga telapak kaki dan tulang sakit luar biasa selama hampir 2 pekan, pekan ini alhamdulillah Saya mulai terasa ringan setelah melakukan beragam upaya untuk menghilangkan penyakit tersebut. Dikawatirkan asam urat, namun setelah dichek kadarnya normal. Namun tulang sakit dan sendi kaku hingga sholat pun kadang duduk deprok atau di kursi susah ruku.Â
Jadi peserta BPJS kesehatan memang kudu ekstra sabar jika ingin melakukan kontrol cepat. Meski rasa sakit sudah tak wajar dan banyak yang menghawatirkan supaya segera di chek lab menyeluruh, namun prosedurnya harus 2x berobat ke Faskes pertama. Baru bisa dirujuk ke RS.  Akhirnya Saya mencoba tambahan terapi ke ahli saraf, pijat refleksi  dan bekam.  Di luar obat yang diberikan dokter dari klinik faskes pertama, saya pun meminum herbal untuk sakit asam urat, rematik dan stroke.Â
Berteman dengan Pak  Nani Abdulgani yang awet muda (tengah) memberi semangat pada saya untuk segera pulih dan jangan sampai terkena stroke, lumpuh kaki. Karena menurut beliau ada pula tetangga dekat rumahnya yang gejalanya mirip saya lalu tak ditangani dengan segera akhirnya stroke dan tak bisa jalan, ke masjid pakai tongkat.
Memang jika dirasakan gejalanya beda banget dengan asam urat dan rematik. Kalau kedua penyakit tersebut biasanya jika sudah berobat dan mengkonsumsi obat mereda, namun ini tak beranjak hilang. Sehingga saya memutuskan untuk lakukan Tretmen dengan ragam gerak untuk cegah stroke. Mulai dari gerakan ringan hingga lumayan keras, dan hasilnya ahlhamdulillah mulai terasa.Â
Persendian yang kaku serta nyeri tulang yang luar biasa, perlahan berkurang, dan tadi pagi saya merelaksasi sarap pinggul dengan goes sepeda  sejauh 2 km lebih keliling komplek perumahan. Lumayan hasilnya sakit di persensian bokong berkurang banyak. Memang di usia jelang 50 tahun kita jangan biarkan tubuh ini kurang gerak atau kurang olahraga. Meski lelah dengan rutinitas kerja dan urus keluarga tetap saja olahraga dengan senam ringan di rumah tetap harus rutin dilakukan utk kebugaran raga.
Pagi ini saya di japri Pak  Nani Abdulgani (ketua BAZNAS kota Serang) untuk sarapan uduk bersamanya. Setelah saya minta share lokasi, saya langsung menuju TKP dan ketemu karena memang mudah mencarinya ada mobil plat merah yang berlogo kantor beliau.
Rupaya beliau sedang menikmati sepiring uduk dengan telor dadar dan gorengan bakwan serta tempe yang dipadu dengan sambal goreng dan krupuk. Mantap sekali saya melihatnya sarapan.
Di hadapan beliau  ada pria paruh baya yang rambut dan janggutnya sudah putih saya pun menyapa kepadanya. Pagi pak Nani , wah mantap nih sarapannya, sambil menyodorkan  salaman termasyuk ke Bapak yang makan semeja dengannya.Â
Rupanya itu pak Harry teman Pak Nani saat SMAN1 Kota Serang yang sudah tak permah berjumpa lebih dari 25 tahun lamanya. Ketemu tak sengaja di tempat uduk legendaris di Kota Serang Benggala. Depan Pom Bensin. Â kami terlibat obrolan ringan seputar masa lalu dan kota Serang.Â
Rupanya Pak Harry bukan sembarang orang beliau arsitek kawakan dari Bandung, Kakak kelasnya Kang Emil (RK) gubernur Jabar, bagi warga kota Serang yang tahu Koffe-O dan Taman Pinus, kepoin ya? . Beliau itulah designernya. Alhamdulillah kata Pak Nani sambil kami bubaran karena banyak pembeli baru yang antri meja, Â niatan mentraktir saya Uduk pagi ini, malah di traktir teman lama yang LUAR BIASA.Â