Â
SAKIT CARA ALLAH AJARI KITA BERYUKUR
Â
Damar yang sehari-hari mengelola Yayasan Semesta Alam Madani baca YASALAM di kota Serang jarang mengeluh tentang kesehatannya. Aktivitasnya tidak mengangkat barang berat atau terlalu banyak berdiri, karena memang bukan kuli panggul atau security. Pagi hari paling lakukan ternak teri alias antar anak dan istri ke sekolah dan ke kantornya. Setelah itu ke Sekolah untuk mengerjakan pekerjaan kemarin yang belum beres atau menyiapkan program baru.
Dari Ahad sebenarnya Damar sudah merasa agak sakit di kaki kiri dan pingangnya, namun tak dirasa, tetap mengerjakan pekerjaan rutin hari libur seperti bersih bersih rumah, halaman dan lainnya. Sampai hari Senin sakit pinggang dan kaki kiri belum hilang meski sudah minum obat 3 kali sehari. Beres melakukan aktivitas ternak teri, ia seperti biasa menuju Sekolah  YASALAM namum karena makin terasa nyeri kakinya, kebas seperti tak berasa maka ia putar arah menuju rumah Pak Hamzah ahli terapi saraf langganannya.
Setelah diterapi selama 30 menit dan agak enakan, Damar tak langsung ke Sekolah namun ke Klinik Faskes Pertama BPJS dan berobat. Untung tak antri dan langsung diperiksa dokter lalu diberi obat. Bagi Damar pengobatan ke pijat ahli Saraf harus dipadu dengan obat medis agar luar dalam tuntas dan cepat sembuh. Setiba  di Sekolah obat dari dokter segera Damar minum lalu istirahat di ruangan yang biasa digunakan untuk sholat duha.
Karena ada pekerjaan pemberkasan melengkapi persyaratan agar dapatkan Ijin operasional dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang untuk PAUD dan TK YASALAM, Damar segera bangun sebelum pukul 12.00 untuk mengambil beberapa berkas tambahan yang pecan lalu belum ada. Saat memfotokopi berkas yang dibutuhkan, ia duduk menunggu di kursi plastik, karena mau ambil uang di saku celana, Damar berdiri namun ia merasa seperti tak punya kaki kiri.
Meski kaki kirinya ada dan menapak di tanah, tapi rasanya tak bearasa ada kaki, astagfirullah, kenapa ini?. Gumam  Damar dalam hati. Karena ia khawatir jatuh maka ia segera memegang meja kaca display yang biasa digunakan untuk memajang barang-barang ATK, lalu duduk kembali.
Damar melepas sepatunya dan masih serasa tak punya kaki kiri, segera ia gejlig-gejligkan telapak kakinya ke bumi dan tangan kanannya memencet jempol kakinya yang serasa kebas tak terasa nyeri meski dipijat dengan keras sekali. Damar menepuk nepuk paha dan lututnya berharap  ia bisa merasakan kembali punya kaki kiri dan ia cubit pinggul atau bokongnya, Alhamdulillah terasa sedikit.
Sambil pegangan ke tiang, Damar mencoba berdiri dan Alhamdulillah tidak terjatuh dan kaki kirinya tidak ambruk ada terasa sedikit meskipun kebas masih terasa sekali, Damar pun pulang ke Kantornya setelah membayar uang fotokopi. Merasa sedang tak sehat, ia menyerahkan berkas ke Sekretarisnya dan pulang ke rumah, makan siang dan minum obat yang kedua kali. Setelah minum obar merasa ngantuk dan istirahat, menunggu mata terpejam Damar terus baca istigfar dan sholawat meminta kesembuhan kepada Allah SWT yang maha menyembuhkan segala penyakit.
Bangun ba'da Ashar dan sholat ashar dengan duduk karena belum kuat berdiri, karena harus jemput anak bungsunya di MTsN 1 Kota Serang, meski masih belum hilang kebas di kaki, ia tetap paksakan jemput, Alhamdulillah masih kuat PP dan kembali ke rumah dengan selamat. Â Sambil nunggu waktu Magrib, Damar amati WA grup BM gelombang 27 yang sedang ramai membicarakan bagaimana bentuk resume materi 1 nanti malam.