Mohon tunggu...
MUHAMMAD DAIDIJ
MUHAMMAD DAIDIJ Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta Flora&Fauna, Petani kecil

Hobi orang beda-beda, saya lebih memilih mengagumi Alam CiptaanNya dengan segala keindahan yang ada di dalamnya. Berusaha merawat Tanaman dan hewan dengan penuh Cinta merupakan aktivitas harian saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Revitalisasi Pertanian: Mengatasi Tantangan Pupuk melalui Solusi Organik Jakaba

31 Desember 2024   13:14 Diperbarui: 31 Desember 2024   13:14 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jakaba (Sumber: DokPri)

Pupuk menjadi salah satu kebutuhan utama bagi para petani dalam menjalankan usaha pertanian mereka. Banyak dari Petani menganggap bahwa pupuk kimia adalah kunci keberhasilan panen. Namun, keterbatasan stok pupuk di tingkat nasional telah mendorong pemerintah untuk membatasi distribusi pupuk bersubsidi hanya pada jenis urea dan NPK, serta memfokuskan pada sembilan komoditas utama seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, kakao, dan tebu.

Tantangan dalam upaya meningkatkan produksi pangan semakin kompleks. Lahan pertanian menyusut akibat alih fungsi, dan kandungan nutrisi dalam tanah menurun karena penggunaan bahan kimia berlebihan. Sebagian besar lahan di Indonesia mengalami degradasi atau dalam kondisi tidak sehat. Dengan luasnya lahan yang membutuhkan pemulihan dan meningkatnya permintaan terhadap produk pertanian, diperlukan upaya berkelanjutan untuk mendorong petani beralih ke penggunaan bahan organik.

Praktek Perbanyakan Jakaba bersama Petani (Sumber: DokPri)
Praktek Perbanyakan Jakaba bersama Petani (Sumber: DokPri)

BPP Kecamatan Bluto berupaya keras untuk meningkatkan kesadaran petani terkait penggunaan pupuk organik. Selain bokashi, BPP juga memperkenalkan POC atau pupuk organik cair, dengan salah satu varian terbaru bernama Jakaba. Kelebihan utama dari Jakaba adalah kemudahan dalam produksinya, memungkinkan petani untuk mengadopsinya dengan mudah dan mengaplikasikannya langsung di lahan pertanian.

Jakaba atau Jamur Keberuntungan Abadi adalah jenis pupuk organik cair yang dihasilkan dari air limbah cucian beras atau air leri. Penemuan Jakaba oleh Aba Junaidi Sahidj secara tak sengaja membuka peluang baru dalam pertanian organik. Pupuk ini tidak hanya mempercepat pertumbuhan tanaman dan memperpanjang umur mereka, tetapi juga efektif dalam mengatasi masalah fusarium. Kandungan tinggi Nitrogen (N) dan Fosfor (P) dalam Jakaba memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan vegetatif dan memicu perkembangan akar tanaman.

Proses pembuatan Jakaba memang membutuhkan sedikit keberuntungan, namun setelah berhasil, jamur ini akan abadi dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Dengan adanya bibit Jakaba di BPP Kecamatan Bluto, petani wilayah binaan tidak perlu lagi membuatnya dari awal, memudahkan mereka dalam mengadopsi pupuk organik cair ini untuk meningkatkan produktivitas lahan. Berikut langkah perbanyakan Jakaba yang bisa dilakukan dengan mudah.

Alat :

  • Ember/Wadah lain
  • Kain bekas
  • Karet/tali
  • Bahan :
  • Bekatul/Dedak Padi 5 genggam
  • Air 5 gayung
  • Biang/Bibit Jakaba

Langkah Perbanyakan Jakaba:

  • Masukkan air 5 gayung ke dalam ember/wadah lain.
  • Tambahkan dedak/bekatul padi sebanyak 5 genggam dan aduk rata.
  • Masukkan biang/ bibit Jakaba.
  • Tutup wadah dengan Kain dan ikat dengan rapat.
  • Simpan ditempat yang aman dan terhindar dari matahari secara langsung.
  • Diamkan kurang lebih 2 Minggu
  • Air Jakaba sudah siap diaplikasikan ke pertanaman

Cara perawatan Jamur Jakaba

Jamur Jakaba adalah salah satu jenis jamur yang memiliki kemampuan untuk disimpan dalam waktu yang relatif lama, asalkan mendapatkan perawatan yang tepat. Proses perawatan jamur ini ternyata cukup sederhana dan tidak memakan banyak waktu. Langkah pertama adalah dengan rutin menambahkan makanan baru, yaitu air cucian beras yang masih dalam keadaan kental. Penggunaan air cucian beras ini memberikan nutrisi tambahan yang diperlukan oleh jamur Jakaba. Selain itu, cara penuangannya juga harus dilakukan dengan hati-hati. Disarankan untuk menuang air cucian beras dari samping atau dinding wadah secara perlahan, sehingga tidak akan merusak jamur Jakaba, terutama yang berukuran kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun