Menanam cabai di sela-sela tanaman jagung merupakan salah satu tehnik tumpang sari yang telah lama dipraktikkan di beberapa daerah, termasuk di Kecamatan Bluto. Praktik ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan air selama musim hujan. Sebagian besar lahan di wilayah ini merupakan tanah kering/ tegal tadah hujan, sehingga petani harus memanfaatkan curah hujan secara efisien. Jika cabai ditanam setelah panen jagung, tanaman cabai biasanya tidak mendapatkan cukup air, mengingat musim hujan telah berlalu.
Teknik Penanaman
1. Persiapan Lahan
Pilih lahan dengan drainase yang baik dan mendapatkan sinar matahari penuh.
Olah tanah hingga gembur dan tambahkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan.
Buat bedengan selebar 1--1,2 meter dengan jarak antar bedengan 40--50 cm untuk jalur air.
2. Pola Penanaman
- Tanaman Jagung:
Tanam jagung dengan jarak antar tanaman 25--30 cm dan antar baris 60--70 cm (Sesuai Kesuburan tanah).
Gunakan varietas jagung unggul yang sesuai kebutuhan.
- Tanaman Cabai:
Tanam cabai di sela barisan jagung dengan jarak antar tanaman cabai 50--60 cm.
Pastikan cabai mendapatkan cukup ruang untuk pertumbuhan, meskipun berada di antara jagung.