Bimbingan Teknis Pembuatan Pupuk Bokashi menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian di Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Fokus utama dari kegiatan ini adalah mengubah 2,5 ton kotoran sapi menjadi pupuk organik bernilai tinggi, dan rumah Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sompor Makmur menjadi lokasi awal kegiatan. Langkah awal ini nantinya akan diterapkan di kelompok tani lain, menjadikan penggunaan bokashi dan bahan organik lain sebagai bagian integral dari praktik pertanian di Desa Kapedi.
Pupuk Bokashi, hasil fermentasi bahan organik termasuk kotoran hewan, menjadi solusi inovatif yang diadopsi oleh PPL Desa Kapedi a.n MUHAMMAD DAIDI J.,S.P. Khususnya, potensi besar kotoran sapi, yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal, diubah menjadi sumber unsur hara yang bernilai tinggi. Bimtek yang dipimpin di rumah Ketua Gapoktan Sompor Makmur merinci langkah-langkah detail pembuatan pupuk Bokashi, memanfaatkan limbah yang sebelumnya kurang terkelola menjadi sumber daya berharga.
Dampak positif dari penggunaan pupuk Bokashi di berbagai daerah di Jawa Tengah sudah sangat signifikan. Peningkatan kesuburan tanah yang dihasilkan oleh pupuk ini diharapkan memberikan kontribusi positif pada hasil pertanian di Desa Kapedi. Selain itu, adopsi pupuk Bokashi diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk anorganik. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan ekologi dan mencegah kerusakan tanah yang dapat timbul akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.
Petani perlu mengetahui bahwa penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti degradasi tanah dan penurunan kesuburan tanah dalam jangka panjang. Oleh karena itu, langkah-langkah ke depan yang diambil oleh PPL Desa Kapedi mencakup pelatihan lanjutan, pemantauan hasil pertanian, dan penyebarluasan informasi tentang manfaat keberlanjutan pertanian organik.
Bimbingan Teknis pembuatan pupuk Bokashi di Desa Kapedi bukan hanya langkah praktis dalam mengelola limbah, tetapi juga sebuah inisiatif yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan lingkungan. PPL Desa Kapedi berharap upaya mereka dalam mempromosikan pupuk Bokashi dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk menjaga keberlanjutan pertanian dan melibatkan petani dalam praktik-praktik pertanian ramah lingkungan. Semoga langkah awal ini bisa menginspirasi desa-desa lain untuk terus berinovasi menerapkan teknologi ramah lingkungan, untuk menciptakan pertanian berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H