Mohon tunggu...
MUHAMMAD DAIDIJ
MUHAMMAD DAIDIJ Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta Flora&Fauna, Petani kecil

Hobi orang beda-beda, saya lebih memilih mengagumi Alam CiptaanNya dengan segala keindahan yang ada di dalamnya. Berusaha merawat Tanaman dan hewan dengan penuh Cinta merupakan aktivitas harian saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bimbingan Teknis Pembuatan Pupuk Bokashi: Meningkatkan Produktivitas dan Keberlanjutan Pertanian di Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep

14 November 2024   16:10 Diperbarui: 14 November 2024   16:30 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPL DESA KAPEDI/DOKPRI

Bimbingan Teknis Pembuatan Pupuk Bokashi menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian di Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Fokus utama dari kegiatan ini adalah mengubah 2,5 ton kotoran sapi menjadi pupuk organik bernilai tinggi, dan rumah Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sompor Makmur menjadi lokasi awal kegiatan. Langkah awal ini nantinya akan diterapkan di kelompok tani lain, menjadikan penggunaan bokashi dan bahan organik lain sebagai bagian integral dari praktik pertanian di Desa Kapedi.

Pupuk Bokashi, hasil fermentasi bahan organik termasuk kotoran hewan, menjadi solusi inovatif yang diadopsi oleh PPL Desa Kapedi a.n MUHAMMAD DAIDI J.,S.P. Khususnya, potensi besar kotoran sapi, yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal, diubah menjadi sumber unsur hara yang bernilai tinggi. Bimtek yang dipimpin di rumah Ketua Gapoktan Sompor Makmur merinci langkah-langkah detail pembuatan pupuk Bokashi, memanfaatkan limbah yang sebelumnya kurang terkelola menjadi sumber daya berharga.

Dampak positif dari penggunaan pupuk Bokashi di berbagai daerah di Jawa Tengah sudah sangat signifikan. Peningkatan kesuburan tanah yang dihasilkan oleh pupuk ini diharapkan memberikan kontribusi positif pada hasil pertanian di Desa Kapedi. Selain itu, adopsi pupuk Bokashi diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk anorganik. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan ekologi dan mencegah kerusakan tanah yang dapat timbul akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.

Petani perlu mengetahui bahwa penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti degradasi tanah dan penurunan kesuburan tanah dalam jangka panjang. Oleh karena itu, langkah-langkah ke depan yang diambil oleh PPL Desa Kapedi mencakup pelatihan lanjutan, pemantauan hasil pertanian, dan penyebarluasan informasi tentang manfaat keberlanjutan pertanian organik.

Bimbingan Teknis pembuatan pupuk Bokashi di Desa Kapedi bukan hanya langkah praktis dalam mengelola limbah, tetapi juga sebuah inisiatif yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan lingkungan. PPL Desa Kapedi berharap upaya mereka dalam mempromosikan pupuk Bokashi dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk menjaga keberlanjutan pertanian dan melibatkan petani dalam praktik-praktik pertanian ramah lingkungan. Semoga langkah awal ini bisa menginspirasi desa-desa lain untuk terus berinovasi menerapkan teknologi ramah lingkungan, untuk menciptakan pertanian berkelanjutan.

PPL DESA KAPEDI/DOKPRI
PPL DESA KAPEDI/DOKPRI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun