Mohon tunggu...
Dahlia Silitonga
Dahlia Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Senang belajar dan menulis

Anak pertama dari 4 bersaudara, sayang keluarga, senang jalan jalan, menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Imlek dan Hujan

30 Januari 2025   11:52 Diperbarui: 30 Januari 2025   11:52 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin, aku chat dengan seorang temanku, Tionghoa. Temanku ini berusia lanjut dan keturunan Tionghoa, bisa dikatakan orangtua. Isi chatku sederhana menanyakan apakah turunnya hujan sebelum hari Imlek pertanda rezeki melimpah itu mitos atau kebenaran?

Kemudian temanku yang bernama, Laoshi Iwan menjawab itu mitos. Aku menjawab, "setuju laoshi".

Turunnya hujan menjelang perayaan Imlek diartikan banyak rezeki tetapi secara akademik, rezeki melimpah dan turunnya hujan tidak ada hubungannya sama sekali. Lebih tepatnya mitos bukan fakta yang bisa dibuktikan secara empiris. Musim hujan dimulai dari bulan Desember hingga Februari yang mana Imlek jatuh tepat pada saat periode musim hujan. Jadi, wajar hujan turun dengan lebatnya bahkan hingga menyebabkan banjir.

Apakah banjir juga dikatakan kita mendapatkan rezeki melimpah hehe...

Rezeki melimpah dan turunnya hujan masih dianggap satu dari berbagai mitos tradisi perayaan Imlek. Mitos yang masih tetap dipegang teguh oleh sebagian orang hingga perayaan Imlek 2025. Budaya masyarakat Tiongkok yang meminta hujan kepada dewa dewi sebagai pertanda kemakmuran yang dipercaya hingga hari ini.

Turunnya hujan selayaknya disyukuri karena menjadi berkat bagi tanah, tanaman, dan hewan. Bagi masyarakat yang masih memercayai turunnya hujan menjelang dan saat Imlek sebagai penanda kemakmuran selayaknya dihargai karena kepercayaan yang bermula dari budaya tiongkok (dinasti han).

Inilah pandanganku mengenai mitos turunnya hujan dan Imlek 2025.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun