Mohon tunggu...
Dahlia Silitonga
Dahlia Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Senang belajar dan menulis

Anak pertama dari 4 bersaudara, sayang keluarga, senang jalan jalan, menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu Coding?

29 November 2024   08:49 Diperbarui: 29 November 2024   08:52 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kalau teman-teman mendengar kata coding, apa yang terbayangkan pada benak teman-teman?

Pasti beragam ya, coding menjadi kata yang tidak asing lagi di telinga kita saat ini. Dahulu, kita tak pernah tahu apa itu coding tetapi zaman now coding menjadi makanan sehari-hari. 

Perkembangan teknologi pesat apalagi dengan kehadiran AI, coding menjadi momentum mengenalkan teknologi yang dekat dengan dunia anak-anak. Coding menjadikan orangtua yang tadinya tidak tahu menjadi kenal bahkan berniat agar anaknya mahir ber-coding.

Sederhananya coding itu pemberian sejumlah instruksi kepada mesin komputer agar mengikuti perintah kita. Coding itu pemograman komputer. Biasanya coding dikenalkan pada anak-anak dalam bentuk permainan Scratch berupa icon gambar kucing. 

Ada beberapa manfaat yang didapatkan ketika belajar coding bagi anak-anak, misalnya: anak belajar memecahkan masalah secara majemuk, melatih kreativitas dan berpikir secara sistematis. Kesempatan pembelajaran coding pada usia dini di tingkat sekolah dasar memupuk benih generasi Indonesia unggul di bidang IT, dan membuka kesempatan berkompetisi secara global.

Di sisi lain ada tantangan yang kita hadapi  di sekolah ketika hendak mengajarkan coding kepada anak-anak sedini mungkin, ketidaksiapan sumber daya, fasilitas sekolah, dan atmosfir pembelajaran akademik yang belum berbasis komputer atau secara konvensional. Kebanyakan sekolah belum merasa siap mengajarkan coding di sekolahnya.

Pembelajaran coding memiliki tantangan pada kesehatan mental anak. Karena terbiasa duduk berlama-lama di depan komputer maka hubungan sosialisasi dengan lingkungan menjadi berkurang. Maka, pembelajaran coding sebaiknya diinisiasi tak hanya di depan komputer tetapi juga pada konteks sehari-hari dengan menggunakan modul ajar coding berupa permainan meronce, menyusun kubus, menentukan pola bilangan, dsb. 

Dengan begitu kemampuan coding yang terus dilatih dapat menghasilkan kemampuan mengambil keputusan yang tepat pada usianya. Kemampuan berpikir tingkat HOTS yang diharapkan.

Mari kita memulai mengajarkan coding pada anak-anak dengan cara sederhana dan relevan. Coding tidak harus selalu berhubungan dengan komputer. Coding mampu menjadi sarapan yang menarik dan menyenangkan. 

Selamat belajar coding!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun