Pada suatu hari ada dua orang perempuan yang baru saling mengenal. Mereka berdua dalam perjalanan pulang di dalam kereta. Keduanya terlihat akrab membicarakan mengenai kehidupan pribadinya dan keluarganya masing-masing.
Sebutlah nama perempuan berkacamata itu dengan nama panggilan Lira sedangkan teman barunya berambut pendek berombak pirang bernama Maudy. Lira dan Maudy bercerita mulai dari kehidupan pribadi hingga keluarga mereka masing-masing.
Lira bekerja sebagai seorang dokter di RS swasta ternama dengan latar belakang berasal dari broken home sedangkan Maudy bekerja sebagai seorang freelancer seniman dengan latar belakang keluarga baik-baik. Keduanya bercerita layaknya sepasang sahabat yang lama tak bertemu.Â
Lira dokter tak malu-malu menceritakan pengalaman mengobati pasiennya beserta orangtuanya yang berpisah rumah. Kesedihan tampak dalam raut wajah Lira. Perpisahan kedua orangtuanya yang membuatnya tak memikirkan mencari pasangan hidup karena itulah Lira amat fokus dengan karirnya. Tak lama lagi, Lira akan mendapatkan promosi kepala RS dimana dia bekerja. Lira menantikannya dengan sabar.
Sementara Maudy juga tak mau kalah menceritakan pengalaman freelance mendapatkan projek menghias sepatu. Dari projek itulah Maudy membiayai keluarganya karena ayahnya menderita stroke. Maudy memiliki mimpi menikah suatu hari nanti walaupun pekerjaan bukanlah pekerjaan menetap. Maudy tak malu mengakui keadaaan ekonomi keluarganya, dia bersukacita bisa membantu kehidupan keluarganya.
Maudy menyemangati Lira untuk mencari pendamping hidup. Maudy memahami perasaan hati Lira tetapi hidup dalam trauma tidak membawa kehidupan yang baru padahal profesi Lira adalah seorang dokter yang menyemangati pasiennya yang sakit. Maudy tahu betul bahwa latar belakang keluarga yang tidak utuh membawa dampak psikis bagi anak.Â
Pengalaman keluarga yang berpisah tentu menimbulkan trauma bahwa kejadian serupa akan dialami kembali. Trauma harus diobati salah satunya memiliki teman bercerita. Maudy telah menjadi seorang teman pendengar yang baik. Lira amat beruntung memiliki teman baru.Â
Tak terasa stasiun kereta tujuan Maudy telah tiba. Mereka berdua akhirnya berpisah satu dengan yang lain. Maudy mengucapkan salam perpisahan kepada Lira dan turut mendoakan Lira agar traumanya terobati.Â
Keduanya berjanji untuk bertemu. Perpisahan untuk bertemu kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H