Mungkin nama Lidia atau penjual kain ungu tidak semua orang kristen tahu atau malah mungkin baru pertama kali mendengar. Lidia merupakan sosok perempuan kitab perjanjian baru yang berasal dari Tiatiara (Turki) yang bekerja dengan menjual kain ungu di kota Filipi, kota perdagangan yang amat ramai kala itu.Â
Kain ungu adalah kain yang sangat mahal harganya dan hanya dipakai oleh kalangan bangsawan. Sebagai seorang pedagang, Lidia pastinya berkepribadian ramah, mudah bergaul dan memiliki relasi di kalangan atas agar dagangannya terjual manis. Satu hal yang menarik, Lidia senang beribadah dan rendah hati meskipun kaya.
Perjumpaannya dengan Rasul Paulus, misionaris telah mengubah Lidia menjadi seorang yang percaya kepada Yesus. Saat Paulus menceritakan firman Tuhan, Lidia bersama perempuan lain turut hadir. Tuhan membuka hati Lidia sehingga dia memperhatikan perkataan Paulus. Ketika Roh Allah bekerja. Lidia mendengar firman Tuhan dan beriman kepada Yesus.
Setelah menerima Yesus, Lidia mengajak seluruh keluarganya untuk dibaptis. Sukacitanya menerima Yesus dibagikan kepada keluarga terdekatnya.
Lidia, seorang pedagang kain ungu yang kaya itu mengundang dan menjamu Paulus dan hamba Tuhan lainnya ke rumahnya. Lidia mendesak mereka untuk singgah ke rumahnya. Sebagai tanda orang percaya, Lidia melakukan perbuatan baik dengan memberi tumpangan, berbagi, dan beramah tamah.
Alkitab tidak menjelaskan akhir hidup Lidia tetapi Lidia turut berperan dalam pelayanan penginjilan di kota Filipi. Lidia, si penjual kain ungu yang taat beribadah menurut tradisi Yahudi menjadi seorang yang percaya dan menerima Yesus. Tak hanya itu, dia bahkan membawa jiwa untuk diselamatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H