Mohon tunggu...
Dahlia Silitonga
Dahlia Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Senang belajar dan menulis

Anak pertama dari 4 bersaudara, sayang keluarga, senang jalan jalan, menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentakosta

19 Mei 2024   15:48 Diperbarui: 19 Mei 2024   16:03 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pentakosta merupakan rangkaian hari besar umat Kristiani setelah kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga. Pentakosta adalah penggenapan janji penolong bagi setiap orang percaya. Peringatan Pentakosta dilakukan hari kelima puluh setelah Paskah.

Pentakosta terjadi di Yerusalem yang dimulai dengan berkumpulnya orang percaya. Pentakosta ditandai dengan adanya lidah-lidah api yang menghinggapi setiap orang percaya yang berkumpul. Pentakosta bersifat universal, tanpa membedakan status sosial seseorang.

Ada dua dampak ketika Roh Kudus ada pada setiap anak-anak Tuhan. Pertama, mereka mampu berbicara dalam berbagai bahasa yang dimengerti oleh orang yang mendengarnya dalam bahasa mereka masing-masing. Bahasa atau tutur kata yang menceritakan perbuatan besar Allah dalam diri Yesus Kristus.

Bahasa adalah media komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa menunjukkan kelas dan martabat seseorang. Orang berbahasa menunjukkan cara berpikir, karsa dan rasa.

Bahasa juga bisa digunakan untuk memuji atau menghina orang. Bahasa mampu memberikan motivasi atau semangat kepada sesama. Namun, bahasa mampu menghancurkan mental seseorang. Begitu kuatnya bahasa maka tak heran ketika Roh Kudus ada pada diri orang percaya maka segala ucapan dan perkataannya berkuasa menyatakan kehendakNya.

Selain bahasa, orang yang dipenuhi Roh Kudus menghasilkan buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kesabaran kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Orang yang dipenuhi Roh Kudus bisa dilihat dari kesehariannya, misalnya menjadi sabar ketika mengantri, mengontrol emosinya ketika menghadapi kemacetan lalu lintas, mau berbagi kepada sesama yang membutuhkan, bergembira saat tak mendapat hadiah ulang tahun, dan masih banyak lagi perbuatan-perbuatan baik Roh.

Tak ada salahnya hari ini kita bercermin, apakah aku memiliki satu buah Roh dalam hidupku?

Jika belum, mari kita menanam benih buah Roh namun jika sudah biarkan buah Roh itu terus berbuah sepanjang musim.

Roh Kudus yang tercurah di Yerusalem ribuan tahun lalu juga roh yang sama yang tercurah kepada setiap orang percaya pada hari ini.

Selamat memperingati hari Pentakosta.

Tuhan memberkati kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun