Mohon tunggu...
Dahlia Silitonga
Dahlia Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Senang belajar dan menulis

Anak pertama dari 4 bersaudara, sayang keluarga, senang jalan jalan, menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Apalah Arti Sebuah Nama

7 Mei 2024   20:22 Diperbarui: 7 Mei 2024   20:47 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dari pagi hingga sore hari terasa cukup melelahkan mengurus KTP dan KK baru di Dukcapil Karawang. Tiba di tempat, langsung diperhadapkan antrian panjang mengambil nomor antrian pendaftaran. Antrian sudah seperti ular.

Selesai mengambil nomor antrian harus memiliki sikap sabar menanti giliran dilayani. Pastikan berkas fotokopi dan formulir terisi rapi dan lengkap supaya memudahkan petugas memasukkan data ke sistem terintegrasi secara nasional. Proses verifikasi kedua dilakukan.

Saat mengonfirmasi nama harus benar-benar sesuai dengan dasar dokumen Akta Lahir. Tidak boleh ada nama keluarga di belakang jika memang di akta lahir tidak tertulis. Klimaks perdebatan muncul. Apalah arti sebuah nama benar-benar memiliki arti.

Inilah yang disebut data terintegrasi secara nasional, orang dengan satu NIK dengan nama yang sama dan orang yang sama baik di KTP, KK, akta lahir, ijazah dll. Namun, masih ada ditemukan perbedaaan penulisan nama penduduk antar daerah. Hal ini menjadi tugas bagi petugas dukcapil yang menemukan perbedaan nama penduduk baik yang datang dan pindah. 

Ketelitian membaca dokumen, kesabaran petugas melayani pertanyaan masyarakat awam benar-benar diuji. Jam pelayanan melebihi dari jam yang seharusnya. Penduduk yang bertambah setiap tahunnya, menambah data kependudukan di suatu wilayah.

Sekarang kita sudah bisa melakukan print sendiri data yang sudah kita buat dari Dukcapil. Data terintegrasi memungkinkan kita mengunduh dokumen dari alamat email yang telah kita daftarkan. Satu dokumen memiliki satu kode unduhan. 

Sebenarnya sistem data terintegrasi secara nasional dan tanpa dipungut biaya sudah cukup baik hanya pelaksanaan di lapangan bisa dipangkas dengan membuat satu pintu verifikasi ketika pengambilan formulir pendaftaran. Setelah mendapatkan antrian, petugas hanya memasukkan data ke sistem dan tidak perlu lagi melakukan verifikasi dan masyarakat cukup mengunduh data yang telah selesai dari dukcapil dari alamat email yang sudah didaftarkan, kecuali KTP fisik.

Loket antrian sudah cukup banyak dibuka dengan ruangan AC yang nyaman dan toilet yang bersih. Di ruang tunggu telah disediakan minuman air putih. Rating kepuasan layanan dukcapil sebaiknya disediakan di pintu masuk guna evaluasi pelayanan dukcapil.

Demikianlah pengalaman yang saya bagikan mendapatkan pelayanan dukcapil hari ini. Sekiranya ada rating maka saya memberikan rating empat atas dedikasi petugas Dukcapil Karawang yang melayani dengan tuntas setiap nomor antrian yang masuk bahkan rela hingga maghrib.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun