Mohon tunggu...
Dahlia Silitonga
Dahlia Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Senang belajar dan menulis

Anak pertama dari 4 bersaudara, sayang keluarga, senang jalan jalan, menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Urbanisasi Pasca Lebaran

17 April 2024   08:58 Diperbarui: 17 April 2024   09:00 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Urbanisasi setelah perayaan Lebaran selalu menjadi tren setiap tahunnya. Urbanisasi identik dengan migrasi penduduk dari desa ke kota. Biasanya urbanisasi terjadi berbarengan dengan penduduk yang balik mudik ke kota dengan membawa saudara atau familinya dari desa.

Ada banyak alasan dibalik urbanisasi. Pertama, tidak tersedianya lapangan kerja di desa akibat menyempitnya lahan sawah. Kedua, ingin mendapatkan kesempatan kerja yang lebih luas di kota dengan pendapatan yang tentunya lebih baik ketimbang di desa dan terakhir pesona kota selalu memikat para pendatang dari luar wilayah.

Ada baiknya setiap penduduk yang melakukan urbanisasi memperlengkapi diri dengan keterampilan yang mumpuni agar mampu bersaing mendapatkan pekerjaan. Ijazah sekolah saja tidak cukup. Modal keterampilan dan keberanian berwirausaha menjadi kunci bertahan hidup di kota besar sambil menantikan panggilan kerja. Semangat berjuang dan berpengharapan memperoleh sebuah pekerjaan menjadi pendorong kehidupan.

Pemerintah memiliki peran strategis untuk memperlengkapi warga pendatang dengan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha. Tak hanya itu pemerintah setempat perlu memperketat pintu masuk para kaum urban dengan memeriksa identitas warganya dan kartu keluarga. Hal ini menjadi amat penting untuk menghindari tindakan kriminal.

Satu pesan penting, sebaiknya urbanisasi dikaji secara mendalam dan holistik agar terjadi pemerataan kesempatan dan lapangan pekerjaan baik di desa maupu di kota. Kita ingin pembangunan di desa juga mampu diteruskan oleh anak muda negeri ini. Desa dan kota sama-sama bagian dari Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun