Hari ini aku berjalan ke daerah Teluk Gong, Jakarta Utara. Daerah yang sebagian besar penduduknya beretnis Tionghoa. Sepanjang jalan toko menjajakan pernak - pernik khas Imlek mulai dari hiasan rumah hingga makanan. Persiapan menyambut hari Imlek telah dimulai.
Imlek merupakan peringatan hari besar suku Tionghoa yang dilakukan selama lima belas hari dimulai dari hari pertama bulan pertama awal tahun dan ditutup dengan perayaan cap go meh. Imlek mengandung makna pergantian tahun. Setiap tahun memiliki shio masing-masing.
Tahun yang baru selalu disambut etnis suku Tionghoa dengan sukacita. Rumah dihiasi dengan lampion merah menyala. Ibadah penyembahan dewa di rumah dengan membangun semacam altar serta pohon angpao menanti.
Makanan khas turut menyemarakkan menyambut hari Imlek. Kue keranjang atau kue bulan dengan ukuran bervariasi dan dijual per kilogram sebesar lima puluh ribu rupiah. Kue keranjang selalu ditemui saat perayaan Imlek. Tak hanya kue keranjang, berbagai jenis makanan tersaji di bawah ini dengan berbagai nama Hokhien.
Saya senang mengamati kehidupan ekonomi sosial dan budaya masyarakat Hokhien. Semua sibuk mempersiapkan menyambut hari Imlek. Walau hujan tak hentinya, tak menghalangi semangat masyarakat menyambut hari Imlek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H