Hari-hari di Bloomsbury, itulah nama sebuah buku yang baru launching hari ini oleh seorang penulis jurnalis Kompas bernama kak Denty Piawai Nastiti dan Dhea Renaldi. Buku yang menceritakan pengalaman belajar kak Denty selama kuliah Master Religion and Art selama di London. Â Aku penasaran dengan kata Bloomsbury makanya aku hadir mengikuti diskusi hari ini.
Ternyata Bloomsbury merupakan nama tempat semacam kabupaten di London yang menjadi pusat pendidikan dan  kebudayaan. Berbagai pelajar dari penjuru dunia ada di kota itu.Â
Aku mendengarkan penjelasan kak Denty dan kak Dhea sebagai penulis buku ini yang dipandu oleh seorang moderator dari Litbang Kompas. Berbagai pertanyaan diajukan untuk menjawab keunggulan isi buku hari-hari di Bloomsbury. Jawaban yang diberikan oleh kedua penulis cukup memuaskan dan diselingi dengan  canda tawa sehingga tidak terkesan kaku.
Dalam isi sebuah buku, penulis menceritakan pengalaman hidupnya yang bersekolah di UK dengan beasiswa Chevening. Tidak semua orang terpilih mendapatkan kesempatan studi ke UK beasiswa bergengsi Chevening. Kedua penulis berbaik hati membagikan tips dan trik menulis esai Chevening. Saya mendengarkan dengan antusias.
Saya memiliki dua pertanyaan kepada kedua penulis, pertama nilai uang dengan isi buku dan bagaimana menyusun esai Chevening. Tak lupa mencatat poin penting dari kedua penulis.
Saya berterima kasih karena kedua pertanyaan tersebut telah dijawab dengan baik. Saya juga mendapatkan sebuah hadiah buku karena bertanya. Saya senang sekali mendapatkan hadiah sebuah buku.
Sungguh pengalaman bernilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H