Mohon tunggu...
Dahlia Silitonga
Dahlia Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Senang belajar dan menulis

Anak pertama dari 4 bersaudara, sayang keluarga, senang jalan jalan, menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Membuat Organ Pencernaan dengan Clay

20 Oktober 2023   20:06 Diperbarui: 20 Oktober 2023   20:12 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi

Penggunaan media Polymer Clay dalam pembelajaran Science merupakan hal yang menarik minat anak. Anak-anak akan senang belajar dengan menggunakan polymer clay karena sifatnya yang mudah dibentuk dan dapat mengeras saat digunakan. Selain itu polymer clay tidak berminyak dan memiliki keanekaragaman warna.

Pengenalan organ pencernaan pada pembelajaran Science kelas tiga SD menjadikan pembelajaran bermakna karena anak tak hanya belajar teori berbagai jenis organ tetapi mengamati bentuk setiap organ. Observasi itulah yang akan menjadi fokus anak saat membuat model organ pencernaan dengan menggunakan clay.

Pada tahap pembelajaran, setiap anak diminta mengikuti pola gambar pencernaan yang telah disediakan oleh guru. Organ pencernaan tersebut antara lain: lambung, usus besar, dan usus halus. Anak-anak belajar membuat ketiga organ mengikuti pola gambar yang telah ada. Setiap anak memiliki keunikannya tersendiri membuat clay menjadi organ yang mengikuti pola. Mereka diberikan kebebasan memilih warna clay yang disukai.

Pengamatan pada objek organ pencernaan inilah yang menentukan langkah selanjutnya bermain dengan jari tangan. Pelaksanaan pembuatan organ pencernaan dengan menggunakan clay sangat dinantikan oleh anak-anak. Pada dasarnya belajar Science sambil bermain menjadi menyenangkan amat ditentukan oleh metode pengajaran guru. Semakn kreatif dan beragam metode pengajaran, anak-anak akan mudah memahami teori pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, penting bagi seorang guru untuk terus belajar dan mengikuti pelatihan atau workshop.

Adapun manfaat yang didapatkan ketika anak belajar menggunakan clay, yaitu melatih kemampuan motorik halus berupa koordinasi otak, mata dengan jari tangan dalam menciptakan suatu produk tertentu. Semakin sering dilatih maka kemampuan motorik anak akan menjadi lebih baik. Makanya, tak heran clay sudah dikenalkan pada pendidikan anak usia dini (PAUD). Pada jenjang SD, pembelajaran dengan pemanfaatan clay masih tetap menjadi primadona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun