Mohon tunggu...
Dahlia Silitonga
Dahlia Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Senang belajar dan menulis

Anak pertama dari 4 bersaudara, sayang keluarga, senang jalan jalan, menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zoey

24 Juli 2022   20:32 Diperbarui: 24 Juli 2022   20:47 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Zoey, anak perempuan berusia 13 tahun, menarik perhatianku. Gadis berkacamata dengan rambut lurus berponi. Awalnya, aku mengenalnya sebagai anak normal biasa yang bersekolah namun lama-lama aku memperhatikan tabiatnya tidak sama seperti perilaku anak normal lainnya.

Zoey merupakan satu anak berkebutuhan khusus, senang berlari di dalam kelas dan menulis apa saja tanpa memperhatikan instruksi pertanyaan. 

Zoey tidak mudah untuk fokus pada satu hal dan mudah terdistraksi dengan segala sesuatu yang menghasilkan suara. Kemampuan akademiknya tidak secemerlang dengan anak-anak lainnya. Selama pandemi Covid 19 ketika belajar di rumah, dukungan ayahnya dalam mengerjakan setiap pekerjaan sekolah amat membantunya.

Saat kembali belajar di sekolah, Zoey membutuhkan pendampingan selama belajar di kelas atau lebih tepatnya guru khusus yang mendampinginya. 

Guru yang mendampingi Zoey haruslah guru yang memahami kebutuhan anak yang berbeda dari murid normal lainya. Tetapi satu hal yang terpenting adalah penerimaan anak berkebutuhan khusus di lingkungan sekolah dan teman-temannya atau lebih tepatnya sekolah inklusi. 

Kemampuan sosial Zoey seperti mudah berteman terlihat di dalam kelas. Zoey senang mendengar cerita teman sekelasnya dan dia ikut larut dalam obrolan teman-temannya.

Ada waktunya, Zoey belajar secara individu di balik bilik meja belajarnya dan disitulah Zoey memulai mengatur goal pembelajaran selama satu hari. Karena keterbatasan kemampuannya, Zoey hanya mampu menyelesaikan sekitar dua halaman dari satu mata pelajaran di kelasnya. 

Hal ini sangat jauh tertinggal dengan teman-teman sekelasnya. Zoey memiliki kemauan untuk belajar hanya tidak mudah baginya memahami instruksi pertanyaan dalam Paces. Kemampuan bahasa dan berhitungnya bisa dibilang kurang. Hal tersebut terlihat dari hasil pekerjaan tugas sekolahnya.

Kami sebagai guru berusaha menolong Zoey supaya tidak tertinggal dengan teman-temannya melalui pertemuan online dengan kedua orangtua Zoey. Kami berkomunikasi dan sama-sama mencari jalan keluar terbaik untuk Zoey. 

Kami telah membuat kesepakatan dengan orangtuanya, ada bagian tugas Zoey yang harus dikerjakan dengan dukungan guru di sekolah dan orangtua Zoey di rumah.  Kami berharap Zoey bisa mengejar ketertinggalannya dan menjadi anak yang gembira menjalani proses pembelajaran di dalam kelas.

Saya menuliskan pengalaman ini dalam rangka memperingati Hari Anak 2022 dan Lindungi Anak Berkebutuhan Khusus. Setiap anak memiliki hak yang sama untuk bersekolah dan pendidikan untuk semua. Tinggal sebagaimana bijak guru, sekolah dan orangtua menerapkan metode yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus. Mereka juga memiliki harapan dan masa depan sama seperti anak normal lainnya. 

Semangat Zoey, kami bersamamu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun