Mohon tunggu...
M. Alvin Nur Choironi (Zian)
M. Alvin Nur Choironi (Zian) Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

masih belajar dan ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Internet = Cerdaskan Bangsa

2 April 2012   14:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:07 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Akhir-akhir ini internet sedang dianggap buruk oleh berbagai kalangan. Hal ini dikarenakan muculnya beberapa kasus yang menyeret internet sebagai biang keladinya. Berbagai lembaga penelitian merilis sebuah data yang sungguh mencengangkan kita semua. Salah satu lembaga tersebut adalah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), mereka melansir satu data yang sungguh mencoreng eksistensi internet. Diantara remaja berusia 14-18 tahun, 32 persen dari mereka mengaku pernah melakukan hubungan intim di luar nikah. Ditanya sebab mereka melakukan hal tak senono tersebut, KPAI menambahkan rilisannya dengan mengejutkan kita bahwa perbuatan-perbuatan mesum yang telah dilakukan oleh remaja kita adalah karena mereka tergiur banyaknya konten pornografi yang bisa diakses dengan mudah di internet. Hal inilah yang menjadikan dedikasi masyarakat atas internet semakin terkikis. Para orang tua semakin khawatir jika anak-anaknya duduk lama-lama di bilik warnet. Selain menguras banyak kocek orang tua, mereka juga khawatir kalau perbuatan anak-anak mereka akan menjerumuskan mereka ke dalam jurang kenistaan.

Kekhawatiran orang tua atas akhwal putra-putri mereka memang suatu hal yang lumrah. Memang sudah menjadi tugas orang tua untuk mengawasi dan melindungi putra-putri mereka. Bahkan karena hal itu, banyak orang tua yang harus kerja ekstra dan over protektif demi keselamatan putra-putri mereka. Namun setidaknya, hal itu disikapi dengan se-bijaksana mungkin. Karena selain negative impact internet yang membahayakan, masih ada segudang positive impact internet yang masih menunggu untuk kita manfaatkan. Bagaimanapun juga positive impact yang ada di internet lebih dominan daripada negative impact yang kini menyebar dan di cela masyarakat.
Semua tindak kekerasan  dan kemaksiatan yang diklaim merupakan bentuk kekejaman internet adalah merupakan suatu tindakan yang kurang bijaksana. Paradigma masyarakat atas hal itu seolah-olah menjustifikasi dan memojokkan internet bahwa internetlah yang menjadi biang keladi dari segala permasalahan yang muncul. Padahal jika kita berfikir se-objectif mungkin, semua itu bukan salah internet melainkan salah orang yang menggunakan internet tersebut dengan tidak semestinya.
Internet merupakan media teknologi informasi yang mengandung segudang ilmu. Bila kita perinci lebih dalam, kuantitas dan kulitas keilmuan yang didapatkan pelajar di sekolah lebih sedikit daripada yang kita dapatkan di internet. Di sekolah, para guru hanya menuntun dan mengenalkan kepada para pelajar atas disiplin ilmu yang diajarkan. Namun di internet, para pelajar akan di suguhkan pengembangan serta perluasan pengetahuan atas disiplin ilmu yang mereka dapatkan melalui guru-guru mereka ketika di kelas. Bila dibandingkan, tingkat pengetahuan siswa akan sebuah ilmu yang hanya mereka dapatkan di kelas akan berbeda dengan siswa yang melanjutkannya dengan perluasan serta pengembangan lewat berbagai media khususnya internet. Dari sinilah fungsi internet akan lebih nampak. Fungsi termasyhur internet yang menjadi gudang informasi dan keilmuan akan berjalan optimal. Dan hasilnya, siswa pertama (yang hanya monoton mengikuti pelajaran di kelas) akan jauh ketinggalan dengan siswa kedua. Dalam hal ini Internet akan sangat berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa Indonesia yang akhir-akhir ini kian terpuruk.
Tak hanya sekedar keilmuan, para pengguna jika bisa memanfaatkan internet dengan sebaik-baiknya, akan merasa terfasilitasi dengan adanya internet. Lingkup internet yang menjangkau kita melakukan segala komunikasi berskala internasional akan memudahkan kita bertukar informasi dengan setiap orang di seluruh dunia. Tentunya internet sudah menyediakan media bagi kita berbagai sarana untuk melakukan semua itu. Dan pasti semua sarana dan media tersebut telah menjadi sesuatu yang tak asing bagi kita. Seperti Facebook, Twitter, Yahoo Mesengger. Dengan media-media tersebut pertukaran informasi menjadi lebih cepat dan efisien. Hanya dalam genggaman tangan, seluruh dunia akan menjadi milik kita.
Namun, kembali lagi penulis ingatkan. Segudang kemanfaatan yang dimiliki internet akan berubah menjadi suatu barang rongsokan yang tak ada gunanya bahkan akan menjadi sebuah penyakit kronis akut yang sangat membahayakan jika sang pengguna tidak bisa mengoptimalkan penggunaan internet. Buntutnya akan terjadi berbagai kejadian yang tak di inginkan yang mengklaim internet sebagai biang keroknya. Inilah yang harus dicermati oleh setiap kalangan. Maka dari itu sebagai pemuda yang digadang-gadang menjadi agent of change, kita dituntut untuk menggunakan secara optimal apa yang kita miliki. Agar mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun