Mohon tunggu...
DAHLAN SYUKUR
DAHLAN SYUKUR Mohon Tunggu... Guru - Guru / Mahasiswa

Saya seorang Operator pada satuan pendidikan islam di salah satu kota di NTT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengantar Literasi Digital (Pengertian,

29 Maret 2024   18:00 Diperbarui: 29 Maret 2024   18:01 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan

Penggunaan teknologi digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Internet, media sosial, dan perangkat digital lainnya memiliki dampak yang signifikan pada cara kita berkomunikasi, bekerja, dan bahkan belajar. Dalam konteks ini, literasi digital menjadi semakin penting. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis untuk menggunakan perangkat dan aplikasi digital, tetapi juga tentang pemahaman yang mendalam tentang bagaimana teknologi tersebut memengaruhi kehidupan kita secara keseluruhan.

Era digital ditandai dengan beralihnya teknologi mekanik dan analog ke teknologi digital. Peralihan teknologi tersebut telah menyebabkan generasi milenial dalam memahami nilai-nilai konservasi budaya, diantaranya pada cara berpikir dan bertindak khususnya pada para generasi milenial yang harus memiliki kemampuan literasi digital dengan baik. Melalui kemampuan untuk mengakses data, kemudian dapat mengelola informasi yang telah diterima dengan memahaminya dengan baik. Tidak hanya itu, mereka juga harus dapat mengintegrasikan dan mengkomunikasikan informasi tersebut dengan baik. Bahkan dibutuhkan kemampuan untuk mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat. Jika dilaksanakan dengan baik, maka dengan kemampuan literasi digital yang baik maka akan meningkatkan kemampuan lainnya melalui kemampuan menciptakan informasi dan menuliskannya melalui rangkaian kalimat yang mudah dipahami. Literasi digital memiliki banyak tantangan dalam implementasinya. Untuk meminimalisir hal tersebut dapat diatasi melalui penggunaan teknologi dengan tepat saat melakukan literasi digital sehingga informasi dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh generasi milenial. Istilah milenial atau millennials generasi milenial adalah kaum gadget. Sebenarnya kaum gadget lebih tepat diartikan dengan sebagai kelompok individu yang setiap harinya dan setiap problem diselesaikan dengan peralatan gadget. Sehingga generasi gadget dimaksudkan dengan generasi yang dalam kehidupannya selalu bersinggungan dengan yang namanya peralatan yang mengandung Darul Qutni dan Andy Moorad Oesman unsur informasi. Tidak tahu informasi valid atau sumber yang baik, asal terselesaikan itulah bagian dari solusi yang ditempuh. Jadi,peralatan tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan sedikitpun.

Pengertian Literasi Digital

Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan, memahami, menafsirkan, dan mengevaluasi informasi dari berbagai sumber digital. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana teknologi bekerja, bagaimana informasi disebarkan melalui media digital, serta kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijaksana dalam penggunaan teknologi.

Literasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan informasi dengan memiliki kemampuan dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan membaca dan menulis. Dahulu orang-orang untuk mendapatkan informasi masih menggunakan media cetak seperti buku, majalah, koran dan lain-lain. Literasi yang dipahami masyarakat Indonesia pada awalnya adalah membaca buku yang pastinya dianggap membosankan dan hanya beberapa kalangan yang gemar menggunakannya. Melihat tulisan yang cukup banyak dan buku yang tebal tidak menarik bagi generasi dizaman sekarang untuk membacanya khususnya mahasiswa. Mereka lebih tertarik melihat dan membaca tulisan yang sedikit dan mudah untuk didapatkan. Namun seiring dengan perkembangan zaman untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sudah semakin mudah, hal ini sejalan dengan perkemangan teknologi yang membawa kearah era digital seperti saat ini. Konsep literasi saat ini sudah semakin berkembang dan terbagi ke dalam beberapa bentuk literasi, salah satunya adalah literasi digital.

Gilster dalam A'yuni (2015:7) menjelaskan literasi digital atau disebut juga dengan literasi informasi digital merupakan kemampuan seseorang untuk memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber melalui kumputer yang terkoneksi dengan internet. Gilster menjelaskan bahwa konsep literasi lebih ditekankan pada proses berfikir kritis ketika berhadapan dengan media digital. Selain berfikir kritis kompetinsi yang dibutuhkan yakni mempelajari bagaimana menyususn pengetahan, serta membangun sebuah informasi yang dapat di ambil dari beberapa sumber yang berbeda. Seseorang yang berliterasi digital perlu mengembangkan kemampuan untuk mencari serta membangun suatu strategi dalam menggunakan search engine untuk mencari informasi yang ada, serta bagaimana menemukan informasi yang sesuai dengan informasi yang dibutuhkannya.

Munculnya literasi digital pada saat ini disebabkan karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, dan menyediakan metode pembelajaran yang informasinya tidak hanya dalam bentuk tercetak namun sudah dalam bentuk digital. Berbagai macam sumber informasi sudah tersedia di internet seperti e-Book, e-Journal, website, youtube, podcast, social media, e-Library dan masih banyak sumber informasi lainnya yang dapat ditelusuri. Oleh karena itu seseorang harus memiliki kemampuan untuk memahami dan menggunakan sumber informasi dari berbagai format yang berbeda.

Saat ini sudah banyak masyarakat yang menggunakan literasi digital dalam memperoleh informasi khususnya para pelajar ataupun mahasiswa. Sun dalam Hidayati (2017:4) menjelaskan mahasiswa harus dapat mengarahkan dirinya dan membuat keputusan sendiri, serta harus mengetahui bagaimana menemukan dan menggunakan informasi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Mahasiswa sudah dapat melakukan literasi dimanapun dan kapanpun mereka mau baik menggunakan laptop maupun smartphone.

Terkait dengan literasi digital, sejak tahun 2016 sampai saat ini mahasiswa mulai diterapkan kurikulum berbasis KKNI, dimana mahasiswa harus menyelesaikan 6 bentuk tugas yaitu: tugas rutin, critical book report, critical journal report, mini research, rekayasa ide, dan project. Semua bentuk penugasan ini sebenarnya merupakan salah satu tuntutan yang berkaitan erat dengan kemampuaan literasi salah satunya adalah kemampuan literasi digital. Karena untuk mengerjakan ke enam tugas ini mahasiswa harus mencari berbagai macam sumber informasi dan referensi yang berkaitan dengan mata kuliah yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu mahasiswa juga harus mampu menggunakan perangkat teknis komputer.

Canada Center dalam Nurbaiti (2018) menjelaskan ada 3 komponen model literasi digital untuk mengetahui dan mengukur literasi digital seseorang yaitu Use (menggunakan), Understand (memahami), dan Create (menciptakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun