Seperti bekerja manusia cenderung memikirkan manfaat yang dimiliki. Salah satunya upah sebagai manfaat yang dirasakannya. Namun untuk apa digunakan upah tersebut olehnya tentu beragam. Manusia cenderung menggunakan upahnya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keinginan yang dimilikinya. Â
Dalam kehidupan yang terdapat kebenaran, kebaikan dan kegunaan. Seorang manusia tidak dapat berpegang pada satu hal saja. Karena akan berisiko ketidakseimbangan dalam menjalani kehidupannya. Seperti misalnya kebenaran, manusia berpegang teguh dan menginginkan sungguh-sunggu kebenaran.Â
Saat bertemu temannya yang berbadan gendut lalu ia memanggil temannya dengan bentuk badannya. Itu adalah kebenaran karena apa yang ia katakan sesuai dengan kenyataan. Namun menyakiti perasaan temannya sehingga kebaikan dan kegunaan menjadi absen.Â
Dan yang hadir hanya keburukan dan ketidakgunaan dari yang diungkapkannya. Kemudian manusia tidak hanya berpegang teguh pada kebaikan. Memang manusia cenderung pada kebaikan. Seperti ada seorang teman yang memiliki hutang yang belum dibayar namun sudah berhutang kembali padanya.Â
Dengan alasan untuk memenuhi keinginan pribadinya. Â Kemudian diberikan kesempatan untuk berhutang lagi lalu menjadi menumpuk, sementara dirinya sendiri juga perlu memenuhi kebutuhannya. Ini hal kebaikan untuk membantu seseorang namun tidak dapat dibenarkan karena yang diberi pinjaman tidak bertanggung jawab dan tidak tahu diri. Perbuatannya tidak memiliki kegunaan atau manfaat malah membawa kerugian.Â
Tidak memegang prinsip kebenaran, kebaikan dan kegunaan membuat seseorang tidak dapat mempertimbangkan secara tepat. Dengan porsi  yang sesuai dan tepat untuk memberikan keputusan saat di hadapan sebuah persoalan.Â
Dapat dilihat dalam sebuah pasangan asmara kekasih yang sedang di kelilingi oleh perasaan berbunga-bunga. Â Ketika mendapati hubungan beracun yang tidak setara dan tidak berdasarkan kesepakatan. Sebuah hubungan yang dijalani dengan kepatuhan dan dominasi dari salah satu pihak.Â
Membuat salah satu dipihak tidak dapat memiliki perkembangan diri yang optimal. Dikarenakan hubungan yang didominasi salah satu pihak dan dijalankan dengan kepatuhan dan ketidaksepakatan. Melahirkan kontrol pada pasangannya yang membuat salah satu pasangan hanya mengikuti setiap perkataan pasangannya. Tidak menjadi dirinya sendiri bahkan siapa dirinya ditentukan oleh pasangannya yang bukan dirinya.Â
Menjadi hal yang berbeda, ketika seseorang memegang prinsip kebenaran, kebaikan dan kegunaan yang terkandung dalam filsafat. Salah satu pasangan yang di dalam hubungan beracun dengan dominasi, tidak setara dan tidak berdasarkan kesepakatan dalam menjalani hubungan asmaranya.Â
Berusaha untuk merenungkan aspek kebenaran, kebaikan dan kegunaan di dalam hubungannya. Sesuai dengan pedoman cara berpikir yang telah diketahuinya. Menguraikan semua pengalaman yang telah ia miliki selama menjalani hubungan. Dan memikirkan bagaimana hubungan seharusnya dijalani dengan setara dan berdasarkan kesepakatan. Tanpa ada dominasi dan membantunya untuk menjadi dirinya sendiri.Â
Ketika tidak menemukan apa yang seharusnya dalam hubungan yang dianggapnya sebagai kebenaran, kebaikan dan kegunaan. Â Salah satu pasangan yang didominasi tersebut dapat mempertimbangkan dengan tepat dan sesuai porsinya.