Mohon tunggu...
Dahlan Latif Widiyanto
Dahlan Latif Widiyanto Mohon Tunggu... -

"... bukan secara kebetulan aku dilahirkan berbangsa Indonesia, bersuku bangsa Jawa dan beragama Islam, setidaknya semua itu dapat membantuku berdiri dengan benar di serba-serbi kefanaan dunia..."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jadi Kepingin Bersedih Hati...

30 Agustus 2010   15:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jadi kepengin bersedih hati...

Bangsaku yang makin kehilangan jati diri,

Jadi kepengin bersedih hati...

Para pemimpinku yang makin tak tahu diri,

Jadi kepengin bersedih hati...

Perjuangan dilakukan sendiri-sendiri,

Jadi kepengin bersedih hati...

Ternyata semua hanya demi kepentingan pribadi,

Jadi kepengin bersedih hati...

Bangsaku jadi pengemis di negeri sendiri,

Jadi kepengin bersedih hati...

Bangsaku yang terlantar tak ada yang peduli,

Jadi kepengin bersedih hati...

Dibodohi oleh bangsa sendiri,

Jadi kepengin bersedih hati...

Pada beramai-ramai jual harga diri,

Jadi kepengin bersedih hati...

Pada berlomba-lomba menjadi beban negeri,

Jadi kepengin bersedih hati...

Pada cuci tangan dan kabur diri,

Jadi kepengin bersedih hati...

Tetap saja urusan hidup ditanggung sendiri,

Jadi kepengin bersedih hati...

Melihat sahabat-sahabat pada pergi,

Jadi kepengin bersedih hati...

Pahlawan tak kunjung datang melindungi,

Jadi kepengin bersedih hati...

Makin hari makin menjadi-jadi,

Jadi kepengin bersedih hati...

Lagi-lagi soal tinggi hati,

Jadi kepengin bersedih hati...

Tak ada yang mau introspeksi diri,

Jadi kepengin bersedih hati...

Tak tahu selanjutnya apa yang kan terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun