Strategi Kebijakan Fiskal dalam Pemulihan Ekonomi Nasional di tengah Pandemik COVID-19
By Dagri Meifardo
Tulisan ini dibuat dengan data pada kuartal 2 tahun 2020
Pandemik Berdampak pada Semua Sektor
Coronavirus Disease atau yang dikenal dengan akronim COVID-19 pertama kali dideteksi memasuki Indonesia pada tanggal 2 Â Maret 2020 yang didapati pada 2(dua) orang yang terkonfirmasi tertular dari seorang Warga Negara Jepang yang terkonfirmasi Positif pada tanggal 9 April, yang sebarannya telah terjadi i 34 Provinsi di Seluruh Indonesia
Berdasarkan Data dari Situs Resmi COVID-19 bahwa pada posisi Tanggal 30 Agustus 2020 telah tercatat 172.053 Orang terjangkit  dengan penambahan jumlah kasus 2.858 kasus dan berada dalam Posisi ke-2  di Asia Tenggara setelah Filipina, adapun jumlah pasien yang terkonfirmasi dalam perawatan 23,6%, dengan tingkat kesembuhan sebesar 72,2 %  sedangkan pasien Meninggal sekitar 4,3%.
Keadaan ini berdampak secara signifikan pada hampir seluruh sektor terutama Sektor Kesehatan demikian juga pada Sektor Ekonomi, mengutip data dari Kompas.com yang menyitir penjelasan Laporan Badan Pusat Statistik  bahwa pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada kuatral II mengalami negatif sampai dengan minus 5,32 %  untuk Pertama kalinya sejak 2018
Indikator Makro Pertumbuhan Menjadi Negatif
Demikian halnya dengan Eksport hasil Pertanian yang masih bertumbuh secara Positif dengan pertumbuhan 9,67% , diikuti dengan pertumbuhan Eksport Sektor olahan Pertanian yang juga mampu bertumbuh 5,32%, sektor ini yang masih memberikan harapan untuk dapat mendorong pertumbuhan Ekonomi ke arah yang Positif pada Kuartal 3.
Indikator Ekonomi Makro lainya yang menggambarkan tingkat Daya Beli Masyarat yang melemah adalah ditandainya dengan terjadinya Deflasi Indeks Harga Produsen pada Kuartal 2 tahun 2020 dengan angka Deflasi 1,44%.