Mohon tunggu...
Muhammad Dafin Abiyasa
Muhammad Dafin Abiyasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Melangkah ke Era Metaversity: Transformasi Pendidikan di Indonesia

31 Maret 2024   20:46 Diperbarui: 31 Maret 2024   20:49 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Banner Metaverse, Sumber: https://www.niu.edu/metaverse/images/banner-metaverse.jpg 

Semarang (31/03) - Pendidikan adalah fondasi yang penting bagi kemajuan suatu bangsa. Di tengah dinamika global yang terus berubah, Indonesia pun tidak boleh ketinggalan dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Salah satu konsep yang tengah mengemuka dan menjanjikan transformasi besar dalam dunia pendidikan adalah metaversity.

Metaversity merupakan konsep yang menggabungkan teknologi virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan teknologi digital lainnya dengan pendidikan. Hal ini memungkinkan adanya pengalaman belajar yang lebih interaktif, realistis, dan terhubung secara global.

Di Indonesia, langkah menuju era metaversity telah dimulai. Berbagai lembaga pendidikan mulai mengadopsi teknologi VR dan AR dalam pembelajaran mereka. Misalnya, universitas-universitas ternama telah memperkenalkan kelas-kelas virtual yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar dari mana saja, tanpa terbatas oleh batasan fisik.

Rekayasa perangkat lunak juga memainkan peran penting dalam pengembangan platform-platform metaversity. Para insinyur perangkat lunak berperan dalam merancang dan mengembangkan aplikasi dan platform pendidikan berbasis VR dan AR yang dapat meningkatkan pengalaman belajar. Dengan keahlian mereka, mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Selain itu, konsep metaversity juga memungkinkan adanya kolaborasi antara lembaga pendidikan dengan perusahaan teknologi. Para pengembang perangkat lunak dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk menciptakan solusi-solusi inovatif dalam bidang pendidikan. Hal ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih beragam dan relevan dengan kebutuhan industri.

Namun, menuju ke era metaversity juga menghadirkan berbagai tantangan. Salah satunya adalah aksesibilitas teknologi. Masih banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau oleh infrastruktur digital yang memadai. Oleh karena itu, pemerintah perlu berperan aktif dalam memastikan bahwa transformasi pendidikan ini tidak meninggalkan siapapun di belakang.

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan dampak psikologis dan sosial dari penggunaan teknologi ini dalam pendidikan. Meskipun metaversity menawarkan pengalaman belajar yang lebih interaktif, tetap diperlukan peran guru dan interaksi sosial antar siswa untuk pembentukan karakter dan kemampuan interpersonal.

Dengan demikian, melangkah ke era metaversity bukanlah sekadar mengadopsi teknologi baru, tetapi juga tentang mengubah paradigma dan mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan. Dengan kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, industri, dan para pengembang perangkat lunak, Indonesia dapat mengambil langkah besar menuju transformasi pendidikan yang lebih inklusif, inovatif, dan relevan dengan tuntutan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

4 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun