Mohon tunggu...
Dafi Mayven Avicenna
Dafi Mayven Avicenna Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Kepribadian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banyak cerita menarik dari gedung fatahillah

19 Desember 2022   21:05 Diperbarui: 28 Desember 2022   13:54 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya Dafi Mayven Avicenna Dari fakultas fisip prodi IP 

ingin menceritakan perjalanan saya dari kampus ke Museum Fatahillah pada hari Jumat 2 Desember 2022 saya melakukan perjalanan bersama kelompok saya. dan saya akan menjelaskan sedikit sejarah Museum Fatahillah.

Balai Kota Batavia juga memiliki ruang tahanan yang merupakan penjara utama kota Batavia pada zaman VOC. Bangunan satu lantai itu dulunya adalah penjara di belakang Balai Kota. Penjara ini untuk narapidana yang mampu membayarnya sendiri. Namun berbeda dengan penjara di bawah bangunan utama. Hampir tidak ada AC atau penerangan, sehingga banyak tahanan meninggal sebelum diadili. Sebagian besar meninggal karena kolera, tifus, dan kekurangan oksigen. Penjara balai kota ditutup pada tahun 1846 dan dipindahkan ke timur Molenvliet Oost. Di antara penghuni balai kota adalah mantan Gubernur Jenderal Belanda Petrus Vuyst, Untung Suropati dan Pangeran Diponegoro dari Sri Lanka.

Pada masa kemerdekaan, museum ini menjadi Museum Kota Tua Jakarta di bawah IKI (Lembaga Kebudayaan Indonesia) dan pada tahun 1968 "Museum Kota Tua Jakarta" diserahkan kepada Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Gedung ini diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta pada 30 Maret 1974 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.

Sejak tahun 1999, Museum Sejarah Jakarta telah meningkatkan efisiensi dan tampilannya, menjadikan museum ini tempat untuk merawat dan memamerkan artefak dari periode Batavia, tidak hanya untuk orang Indonesia tetapi juga untuk orang asing, anak-anak dan orang dewasa. , penyandang disabilitas pun dapat memanfaatkannya sebagai tempat rekreasi, menambah pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, Museum Sejarah Jakarta mencoba memberikan informasi yang lebih menarik mengenai sejarah panjang kota Jakarta dari masa prasejarah hingga saat ini. Melalui sistem pamerannya, Museum Sejarah Jakarta bertujuan untuk menampilkan sejarah Jakarta sebagai tempat pertemuan budaya berbagai suku bangsa di Indonesia dan sekitarnya, dan di seluruh kota Jakarta. Museum Sejarah Jakarta juga selalu berupaya menyelenggarakan kegiatan rekreasi untuk menarik minat pengunjung di Jakarta dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya.

KOLEKSI KOLEKSI MUSEUM FATAHILLAH

MERIAM

PENJARA BAWAH TANAH

LEMARI PENINGGALAN BELANDA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun