Mohon tunggu...
Dafi Mahaputra
Dafi Mahaputra Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik

Salam kenal saudaraku, Dafi Mahaputra disini. Ketertarikan pada seni bahasa membuat nadi saya bergejolak tiada habisnya bila sudah membuat sebuah tulisan. Saya seorang tenaga pendidik tingkat SD yang sedang menempuh pendidikan tinggi Universitas Pamulang. Saya mudah bergaul dengan banyak orang dan juga menyukai seni bahasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia Sudah Mancanegara?

12 Desember 2022   16:03 Diperbarui: 12 Desember 2022   16:44 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu faktor yang tidak dapat terlepas dari hubungan antarnegara adalah faktor bahasa, karena negara Indonesia juga memiliki hubungan komunikasi antarbangsa sehingga bahasa Indonesia mulai dikenal di penjuru dunia. Tidak hanya di Asia, namun di luar Asia pun bahasa Indonesia mulai dikenal bahkan dipelajari hingga menjadi bahasa resmi diberbagai institusi pendidikan dan lainnya.

Sekitar 52 negara telah meresmikan program bahasa Indonesia di negaranya. Dimulai dari tempat kursus, institusi pendidikan, dan sebagainya. Hal itu dikarenakan bahasa Indonesia telah memikat hati dan lidah dunia luar sehingga menarik untuk dipelajari. Perkembangan bahasa Indonesia semakin terbuka luas semenjak dibentuknya BAKBIPA (Badan Asosiasi Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing) di Bandung pada 1999 serta sejak mulai masuknya tenaga kerja asing di negara Indonesia.

Alasan mengapa banyak negara asing memiliki ketertarikan dengan bahasa Indonesia salah satunya karena mereka berkeingintahuan tinggi terhadap budaya Indonesia. Banyaknya minat warga Indonesia berlibur di luar negeri juga mnenjadi alasan karena hal tersebut membuka peluang untuk menjadi pemandu wisata mereka. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mudah untuk diucapkan (dipelajari).

Di Vietnam tepatnya di kota Ho Chi Mint, bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ke -- 2 setelah  bahasa Vietnam sendiri. Di kawasan ASEAN bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar utama, maka dari itu tidak heran warga negara di ASEAN menyukai bahasa Indonesia. 

Di Italia, bahasa Indonesia dipelajari di Universitas Napoli bahkan sampai membuka jurusan Sastra Indonesia. Di Australia bahasa Indonesia merupakan bahasa populer ke -- 4 di kalangan masyarakat Australia. Tidak heran jika kita melihat remaja Australia yang bisa berbahasa Indonesia. Ketiga bukti tersebut sudah cukup untuk membuktikan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa yang luar biasa untuk dipelajari.

Bahasa Indonesia berkembang pesat di mancanegara dan memiliki peluang untuk menjadi bahasa Internasional. Namun usaha tersebut harus dimulai oleh bangsa Indonesia itu sendiri. Sebagai generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa, kita wajib mempelajari dan mengembangkan bahasa Indonesia itu sendiri agar bahasa Indonesia bisa berkiprah dengan mewah di dunia luar. 

Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang kurang baik tuturnya,  tidak sesuai EYD, masih banyak yang menerapkan kata plesetan, bahasa gaul, bahkan bahasa jaksel yang menjadi salah satu fenomena utama keprihatinan kita terhadap bahasa Indonesia. Ironis bukan bila di luar bahasa Indonesia begitu mewah namun di negeri sendiri tidak teraplikasikan dengan baik oleh masyarakat.

Sebagai penulis, saya mengajak anda para pembaca untuk terus mempelajari, mengembangkan, dan menerapkan bahasa sehari-hari dengan bahasa Indonesia yang benar. Di era yang serba mudah ini karena perkembangan teknologi, semakin mudah bagi kita untuk mengkiprahkan bahasa Indonesia dengan lebih leluasa. Bahasa merupakan cerminan bangsa, berbahasalah dengan baik dan benar maka bangsamu sendiri akan baik dan benar pula di mata dunia.

Penulis : Dafi Mahaputra

(Mahasiswa Universitas Pamulang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun