Mohon tunggu...
Muammar Khadafi
Muammar Khadafi Mohon Tunggu... -

panggil saja aku dafi. aku dilahirkan normal oleh kedua orangtuaku. aku sangat bersyukur terhadap apa yang melekat dan berkembang di dalam diriku ini. seperti bermusik, olahraga, dan lainnya. dua tahun yang lalu, aku diterima oleh Universitas Negeri Jenderal Soedirman yang kebetulan ada di jurusan komunikasi. nomor handphone ku, nol delapan lima enam sembilan dua dua tujuh lima sembilan satu lima. jika ada kepentingan tertentu, hubungi saya di nomor itu ya kawan ;) jika tulisan saya ada yang kurang berkenan di mata dan hati kawan - kawan, tolong dikritik lewat comment yaaaa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangsa yang Gagal: Mencari Identitas Sebuah Bangsa

26 Januari 2012   05:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:26 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Well, akhirnya gue bikin juga nih resensi dari buku ini. Ini juga setelah dipaksa dan diingetin sama temen gue. Jadi, buku yang ditulis oleh seorang bernama HM. Nasrudin Anshoriy Ch ini, menceritakan tentang sebuah bangsa yang sampai hari ini masih mencari identitasnya. Yang dibahas di dalam buku ini tuh tentang bangsa Indonesia yang bisa dikatakan ‘gagal’ dalam mencari jati dirinya.

Jika kita kaji sejarah Indonesia pada zaman kerajaan, Indonesia berada pada masa kejayaannya ( Majapahit, Sriwijaya, Mataram Kuno, dll ). Buktinya itu ada ketika kerajaan majapahit yang mengekspansi negara-negara di luar Indonesia pada waktu itu.

Berawal dari penguasaan wilayah teritorial di sekitar daerah selat malaka. Dulu, selat malaka merupakan salah satu tempat perdagangan terbesar se-Asia. Itu terjadi karena selat malaka adalah tempat persinggahan yang paling asik bagi para pelaut-pelaut, dan dianggap tempat yang paling strategis bagi para pedagang seluruh dunia untuk mencari keuntungan.

Dulu, selat malaka itu merupakan daerah teritorial bagi kerajaan Aceh. Sampai akhirnya kerajaan Majapahit membuat strategi untuk memperbesar daerah teritorial kekuasaan nya, yaitu dengan cara merebut pusat perdagangan di selat malaka. Kerajaan majapahit akhirnya menang dan menguasai selat malaka, sehingga pusat perdangangan terbesar se-Asia ini telah menjadi milik kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit telah dianggap menjadi kerajaan di Indonesia yang paling disegani oleh para pedagang bangsa lain (se-Asia). Sehingga, tidak ada yang berani dengan Majapahit dan akhirnya ada beberapa, bahkan banyak wilayah-wilayah dari negara asing yang telah dikuasai oleh kerajaan Majapahit.

Itulah masa-masa kejayaan Indonesia sampai akhirnya ada pihak asing yang ingin merebut tanah perdagangan Indonesia (selat malaka), yaitu bangsa Portugis. Dengan mottonya (Gold, Glory, dan Gospel) portugis berhasil merebut daerah teritorial kekuasaan Majapahit, bahkan daerah kekuasaan kerajaan lain seperti Sriwijaya, Mataram kuno, samudera pasai, dll. Bangsa Portugis, bangsa awal yang membuat Indonesia menjadi terpuruk.

Dari sejarah singkat diatas, mungkin gue bisa menganalisa identitas dari bangsa Indonesia. Ini yang masih membuat gue bertanya-tanya dengan Indonesia serta isinya (orang-orang nya). Hari ini idoelogi yang dianggap cocok oleh masyarakat Indonesia adalah Pancasila. Pancasila ini dikemukakan oleh Ir. Soekarno. Namun, apa benar Pancasila itu sendiri tertanam di dalam benak pikiran masyarakat indonesia? Kalo menurut gue sih nggak. Kalo menurut lo (yang baca tulisan ini) gimana?

Gue bisa ngomong ‘nggak’, karena setelah membaca buku itu gue berpikiran bahwa “sebenernya Indonesia itu nggak cocok kalo disangkut-pautin sama Pancasila”. Karena pada zaman kerajaan pun sudah tertanam dalam diri masyarakat Indonesia bahwa awalnya ;

Pertama, Masyarakat indonesia itu kalah dalam team work. Artinya kerajaan satu itu saling bertempur dengan kerajaan lainnya (di dalam Indonesia itu sendiri). Padahal jika indonesia pada zaman kerajaan itu menjadi satu kesatuan, itu tidak akan bisa dikalahkan Portugis, dan dengan bangsa lainnya. Bahkan bisa menjajah bangsa lain.

Kedua, Masyarakat indonesia kalah dalam pemikiran-pemikiran kelas bawah. Artinya, hanya pihak borjuis (kerajaan) lah yang boleh berpendapat dalam pembuatan strategi, kaum buruh tidak diikut campurkan dalam pembahasan strategi. Dan mainset kaum buruh (orang-orang bukan kerajaan) yaitu hanya menurut perintah dari pihak kerajaan tanpa melawan. Sehingga, pihak bawah diajarkan untuk menganalisa sesuatu.

Identitas bangsa indonesia. Apa identitas bangsa Indonesia? itu yang belum bisa dijawab oleh para pemerintah indonesia hari ini. Hanya beberapa pendapat saja yang bisa mengetahui identitas bangsa indonesia. tapi kalo menurut gue sih indonesia nggak cocok jika identitas nya itu adalah dengan menanamkan ideologi pancasila. Karena gue rasa waktu itu Soekarno Cuma euforia semata saja. Soalnya, pasca penjajahan sih. Jadinya masih anget-angetnya ngomongin persatuan dan kesatuan. Padahal cermin indonesia hari ini, tidak ada penghayatan di dalam benak pikiran bangsa indonesia untuk BERSATU! Semuanya pada punya kepentingan diri sendiri.

Ckckckckckc……Bye!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun