Mohon tunggu...
Dafi Apriarso
Dafi Apriarso Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang mahasiswa Kesejahteraan sosial yang tertarik pada isu seputar pendidikan, sosial, dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa UIN Jakarta Berdayakan KPM PKH Melalui Penyuluhan Modal Usaha di Desa Sukaluyu

31 Agustus 2024   11:55 Diperbarui: 31 Agustus 2024   12:05 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Mahasiswa Praktikum Kessos UIN JKT

Modal adalah intrumen penting yang harus dimiliki setiap orang yang ingin mendirikan suatu usaha. Modal sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu modal finansial (dana) dan modal tenaga (keterampilan). Keduanya merupakan hal yang saling terikat dan tidak bisa berdiri sendiri. Contohnya, keterampilan seseorang untuk membuat produk usaha akan sia-sia bila ia tidak memiliki uang yang bisa membuat dan mengembangkan produknya untuk dipasarkan. Begitu pun tidak akan berguna uang yang dimiliki seseorang bila ia tidak memiliki keterampilan mendirikan dan mengembangkan suatu usaha.

Namun masih banyak calon pelaku usaha yang belum memahami akan pentingnya hal tersebut. Mereka bahkan juga tidak menetahui bagaimana cara mendapatkan akses permodalan finansial dan keterampilan untuk usaha yang akan mereka mulai. Hal tersebut tentu dapat diatasi oleh pemberian pemahaman yang mendalam kepada calon pelaku usaha. Akan tetapi nyatanya kegiatan sosialisasi dan pembelajaran mengenai modal usaha masih jarang dilakukan oleh pemerintah maupun kelompok masyarakat, terutama pada wilayah pedesaan.

Merespon hal tersebut, para mahasiswa praktikan Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta berinisiatif untuk memberikan penyuluhan modal usaha kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dari 4 RW yang berada di Desa Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Penyuluhan modal usaha ini dilakukan di aula desa Sukaluyu pada tanggal 19 Agustus 2024. Untuk penyuluhan yang diberikan sendiri terbagi menjadi dua sesi. 

Sesi pertama ialah pemberian pemahaman menegenai cara mendapatkan modal finansial untuk memulai usaha yang dijelaskan oleh Dafi Apriarso dan Vika Kartika. Sedangkan sesi kedua ialah pemberian modal keterampilan melalui pemahaman cara berwirausaha di media sosial dan teknik foto produk usaha yang disertai oleh praktik langsung oleh Aqshal Raihan Bukhari dan Safira Audi Prameswari. Keempat pemateri tersebut merupakan perwakilan mahasiswa praktikum yang bernisiatif untuk memberikan pemahamannya secara sukarela.

Sumber : Mahasiswa Praktikum Kessos UIN JKT
Sumber : Mahasiswa Praktikum Kessos UIN JKT

Kegiatan penyuluhan oleh mahasiswa praktikan Kesejahteraan Sosial tersebut juga dilakukan untuk menindak lanjuti Community Action Plan (CAP) yang telah disepakati para KPM PKH dalam kegiatan Participatory Rural Appraisal (PRA) bersama mahasiswa praktikan di minggu sebelumnya. 

Kegiatan PRA yang dilakukan mahasiswa praktikan sengaja menyasar KPM PKH desa Sukaluyu yang berada di 4 RW berbeda untuk meningkatkan angka graduasi mandiri para KPM PKH. Mengingat dari hasil observasi yang telah mahasiswa praktikan lakukan di 2 minggu pertama praktikum, ditemukan fakta bahwa jumlah graduasi mandiri para KPM PKH desa Sukaluyu masih tergolong sangat rendah per tahunnya. Sedangkan untuk pemilihan RW ditentukan berdasarkan jarak terdekat RW dari posko mahasiswa yang berada di RW 01.

Tidak hanya penyuluhan, mahasiswa praktikan juga membekali para KPM PKH dengan dua jenis proposal aksi yang bisa mereka gunakan sewaktu-waktu. Proposal tersebut juga merupakan bagian dari CAP yang disusun secara partisipatif bersama mahasiswa praktikan dan beberapa perwakilan KPM PKH yang melaksanakan PRA. Adapun proposal pertama adalah proposal pengajuan kegiatan penyuluhan cara mengakses permodalan usaha, sedangkan untuk proposal kedua adalah proposal pengajuan pelatihan keterampilan usaha dan cara pemasarannya.

Respon yang antusias diberikan oleh para KPM PKH selama mengikuti penyuluhan ini karena ini merupakan kegiatan yang disusun secara partisipatif oleh mereka, terlebih dengan diadakannya penyuluhan oleh mahasiswa praktikan tersebut mereka bisa mendapatkan pemahaman baru mengenai cara mengakses permodalan finansial untuk usaha dan teknik pemasaran produk usaha yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Namun, karena kegiatan ini masih diisi langsung oleh mahasiswa praktikan, maka saya berharap agar proposal yang telah diberikan dapat segera dimanfaatkan oleh para KPM PKH ke lembaga Pemerintahan, LSM, Bank, dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) terdekat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun