Mohon tunggu...
Raden Muhammad Luthfi Hadafi.albayan
Raden Muhammad Luthfi Hadafi.albayan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

i'm 17years old boy ,live in cibubur, studied at SMA PU ALBAYAN,son from the couple;R.Harris Delyono with Achira Berty Siregar,has one brother name Fariz rizky A.P. and i like theatering,broadcasting and swimming,to be the best actor theater is my second biggest dream and the first is to be a succesfull international bussinessman

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Peredaran Film Baru Hollywood Stop di Indonesia, Bagaimana dengan Moviegoers atau Fanatic Film Kita?

23 April 2011   14:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:29 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekali lagi pemberitahuan buruk bagi peminat film-film bermutu atau bisa dibilang ini bukan pemberitahuan baru lagi tapi sudah sejak awal februari 2011 MPA(Motion Pictures Associations) dan produksi film-film terbesar Hollywood, memberhentikan atau menarik semua film produksi mereka dari Indonesia. Memang masih ada sebagian film non-hollywood yang tak kalah hebatnya dibandingkan dengan produksi Hollywood seperti drive angry, Lincoln lawyer, Machete, conan dll , tetapi tetap saja sebagai masyarakat peminat film Hollywood akan menimbulkan sifat pro terhadap pemerintah yang tak terlalu memperhatikan kualitas perfilman bioskop di Indonesia. Dan dengan kelalaian pemerintah juga Dirjend pajak bisa seenaknya menambah besarnya biaya bea masuk atas hak distribusi sebesar 23,75%, menurut saya ataupun masyarakat sekitar yang juga diprotes oleh pihak 21 cineplex penambahan bea tersebut adalah jumlah yang tak lazim di dunia perfilman.

Yang namanya masyarakat bendera merah putih pasti punya rasa sifat nasionalisme yang kuat dalam hal berpendapat, yaa pasti ada saja idenya bila sesuatu hal buruk mendadak terjadi seperti kejadian menghilangnya film Hollywood di tanah air, sebut saja pembajakan DVD yang sering kita dengar pasti sekarang sudah semakin marak karena inilah salah satunya solusi untuk bisa mengembalikan rasa semangat moviegoers dalam menikmati film bermutu. Memang dari tadi saya terangkan bahwa film bermutu itu kebanyakan ada di Hollywood karena kenyataannya memang begitu dunia perfilman kita belum bisa menyamai mutu film Hollywood yang dimana film-film indonesia itu kebanyakan memiliki genre film yang begitu-gitu saja kalo ngga horror, romantic, comedy romantic paling religious. Terus kemana film berkualitas yang ada sejak generasi tua kita produksi, budaya seperti itu sudah tidak lagi berkembang di dunia perfilman Indonesia.

Karena moviegoers pasti sudah pusing memikirkan hal tersebut di tambah lagi yang kebiasaannya nonton di bioskop,melihatkeadaansepidi setiap studio seperti 21/XXI/Blitzmegaplex sudah pasti beralih kesolusi baru yaitu nonton DVD bajakan. Yaa memang mendingan begitu dari pada nonton film ngga jelas, ngga mendidik, ngga bermoral. Pilih mana coba nonton film baru dengan biaya yang cukup besar dengan kualitas gedung mewah dan kualitas suara hebat tapi plot buruk dan hikmahnya berpengaruh negatif atau lebih baik nonton film di DVD dengan biaya yang lebih murah tapi isi film berhikmah positif bagi kehidupan?. Segera pindahkan tayangan film baru favorit anda ke tayangan LCD yang ngga beda jauh kualitas rasa nontonnya, paling hanya beda ukuran saja atau ngga sound system-nya. Pemerintah jangan lama dalam mengambil keputusan ya!, pernyataan ini semuakan demi kesejahteraan rakyat yang sangat meminati film, salam moviegoers.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun