Hubbul Wathon Minal Iman adalah suatu konsep cinta tanah air dan rasa nasionalisme pada negara kita, menurut Hamidullah Ibda pada Makalahnya yang berjudul "Konsep Hubbul wathan Minal Iman dalam pendidikan Islam sebagai ruh nasionalisme" Hubbul Wathan Minal Iman adalah idiom yang menuju pada gagasan tentang Cinta Tanah Air dan Nasionalisme. Kita sebagai Umat Islam terutama Nahdlatul Ulama sering kali mendengar lagu tentang Hubbul Wathon Minal Iman seperti halnya Mars NU dan lain lain yang seakan akan sudah menjadi budaya kita untuk menunjukkan Kecintaan kita terhadap tanah air dan rasa nasionalisme kita untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Budaya Hubbul Wathan Minal Iman ada beberapa cara, yang pertama dengan kecintaan terhadap tanah air yang dapat dilakukan  melalui sikap kepedulian pada lingkungan dengan cara. Menjaga kebersihan, merawat, dan berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. Hal hal tersebut merupakan bentuk dari  Hubbul Wathon Minal Iman pada diri kita. Namun kita juga tidak bisa melupakan kewajiban kita untuk selalu mematuhi ajaran agama kita yang telah menjadi tanggung jawab kita pada kehidupan sehari hari.
Yang kedua dengan berpartisipasi dalam pembangunan untuk pengembangan  negara kita, yang bisa kita lalui dengan cara melibatkan diri kita untuk mengikuti  berbagai kegiatan sosial, ekonomi, dan politik dengan tujuan yang sangat kuat, hingga kegiatan kita bisa dikatakan menjadi tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara kita.
Yang ketiga melalui pendidikan yang dimana kita telah diajarkan untuk memahami tentang kenegaraan pada Pendidikan Kewarganegaraan yang dimana hal tersebut merupakan salahsatu bukti cinta tanah air kita. Dan masih banyak lagi tentang bukti cinta tanah air yang lain pada model atau konsep apapun yang masih berhubungan dengan negara, namun bukan untuk kepentingan pribadi. Maksud dari kepentingan pribadi adalah dengan memanfaatkan fasilitas negara bukan untuk kepentingan negara yang berefek pada kepentingan pribadi, yang pada akhirnya hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menikmati hasil hasil tersebut.
Menurut detikedu, perilaku cinta tanah air ada beberapa macam, salahsatunya adalah dengan menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum (pemilu) yang dimana sekarang sangat rawan sekali dan sudah menjadi salah satu budaya untuk mengubah keinginan seseorang dalam memilih orang yang mereka percaya dengan anggapan "yang penting ada uangnya, saya akan memilihnya" padahal kita sebagai rakyat Indonesia yang mayoritas masyarakatnya adalah islam sudah mengetahui bahwa Allah telah melarang hal itu sesuai pada ayat yang tertera pada Al-Qur'an yang artinya " Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain diantara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui". (QS Al-Baqarah 188).
menurut solopos.com Sikap cinta Tanah Air yang dimiliki oleh setiap individu dapat tercermin dari perilaku untuk membela dan melindungi Tanah Air-nya, rela berkorban demi kepentingan bangsa negara, mencintai adat istiadat, suku, budaya, serta lingkungannya, dan juga cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan terhadap bangsa negara. Tanah air merupakan salah satu istilah yang digunakan oleh bangsa Indonesia untuk menyebut seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari darat dan lautan, penggunaan istilah yang satu ini didasarkan pada konsep wawasan nusantara yang terbentuk dari kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Hal ini menjadikan cintah tanah air merupakan perasaan yang tulus dan suci kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di era sekarang, hal tersebut sudah diremehkan pada sebagian masyarakat Indonesia terutama kepada mereka yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri, sehingga mereka mulai acuh taacuh pada lingkungannya, pada hal ini membuktikan bahwasannya kecintaan tanah air mereka mulai menurun dalam artian mereka tidak lebih mementingkan urusan kecintaan mereka kepada negara guna untuk mensejahterakan rakyat, sehingga yang mereka dapatkan adalah nilai privilgenya dia sendiri untuk kepentingannya dia daripada nilai privilagenya kepada masyarakat. Disisilain mulai adanya sikap individualisme. Hal ini sangat riskan untuk dibiarkan dikemudian hari, karena untuk pengimplementasikan nilai Hubbul Wathan Minal Iman akan mulai memudar sebab adanya hal tersebut.
Kembali pada pembahasan Hubbul Wathan Minal Iman, yang sesungguhnya itu adalah salah satu warisan dari leluhur kita dan tokoh-tokoh besar beragama seperti, ulama-ulaman yang telah memperjuangkan negara kita untuk mempersatukan seluruh rakyat indoneia untuk  kebebasan hak asasi manusia pada orang asing atau penjajah, yang dimana kita diwajibkan untuk memahamidan juga menghargai serta menghormati perjuangan-perjuangan mereka guna untuk mensyukuri hal-hal tersebut, guna untuk membalas mereka. Dengan adanya Hubbul wathon minal iman digunakan untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan kita sebagai rakyat Indonesia dari tamparan-tamparan dunia luar, karena hal tersebut sudah tetera pada sila ke tiga yang berbunyi "persatuan Indonesia" yang menunjukkan bahwa kita diwajibkan untuk menjaga kesatuan dan persatuan untuk memegang teguh kekuasaan atau kepemilikan pada negara kita dari gangguan-gangguan yang ada.
Kita sebagai generasi penerus bangsa harus mengetahui lebih dalam tentang apa maksud dari Hubbul Wathan minal Iman pada kehidupan sehari-hari, yang mana sangat amat banyak macam dan jenisnya. Sehingga kita akan tahu apa yang harus kita lakukan untuk menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan konsep Hubbul Wathan Minal Iman untuk negara kita.
Nama: Daffi Arbiyan Fathrizq Faiz Haq
NIM : 231320000779