Mohon tunggu...
Daffa Yuviardi
Daffa Yuviardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I am an active student at Jakarta Veterans National Development University, Faculty of Social and Political Sciences, Communication Science Study Program.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upgrade Diri Menjadi Netizen yang Cerdas dengan Literasi Digital!

11 November 2024   01:45 Diperbarui: 11 November 2024   02:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang sekarang gak punya akun media sosial? Mulai dari anak sekolah sampai kakek nenek, semua pada punya. Media sosial memang jadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Kita bisa dengan mudah mendapatkan informasi terbaru, berkomunikasi dengan teman, dan bahkan mencari hiburan.

Tapi, tunggu dulu! Di balik kemudahan akses informasi ini, ada bahaya yang mengintai. Banyak sekali berita bohong atau hoax yang berseliweran di media sosial. Nah, di sinilah pentingnya kita memiliki literasi digital.

Literasi digital adalah kemampuan dan pemahaman untuk menggunakan informasi dari berbagai media digital. Hal ini tidak hanya membutuhkan keterampilan membaca, tetapi juga pemikiran kritis dan kreatif, mengevaluasi informasi yang ditemukan, berkomunikasi secara efektif, dan dapat menjaga keamanan elekronik itu sendiri. (Syahfira, 2023)

Pernah ga sih kalian ngerasa dunia maya itu kayak lautan informasi yang gak ada abisnya? Setiap hari, kita dibombardir dengan berita-berita terbaru, baik itu dari teman, keluarga, bahkan akun-akun yang gak kita kenal. Tapi, pernah ga kalian mikir tentang kebenaran semua informasi tersebut? Atau bisa aja kita lagi diajak main-main sama berita boong a.k.a hoaks.

Kenapa Literasi Digital Itu Penting Banget?

Di era media sosial yang serba cepat ini, literasi jadi kayak kompas kita buat navigasi di penjuru informasi. Kenaapa? Karena dengan literasi digital, kita bisa:

  • Membedakan Fakta dan Hoaks: Gak gampang lagi buat dibodoh-bodohi sama berita yang belum jelas kebenarannya. Kita bisa jadi detektif dadakan yang bisa nyari tau kebenaran di balik setiap informasi.
  • Mencari Informasi yang Relevan: Butuh informasi tentang suatu topik tertentu? Dengan literasi digital, kita bisa menemukan sumber-sumber yang terpercaya dan relevan dengan kebutuhan kita.
  • Berpikir Kritis: Kita dilatih untuk langsung percaya sama semua informasi yang kita terima. Kita diajak untuk berpikir kritis, menganalisis, dan mengevaluasi setiap informasi sebelum menyebarkan.
  • Menjadi Netizen yang Bertanggung Jawab: Dengan literasi digital, kita bisa jadi bagian dari solusi, bukan masalah. Kita bisa bantu nyebarin informasi yang benar dan mencegah penyebaran hoaks.

Tantangan dalam Meningkatkan Literasi Digital

Meski pentingnya literasi digital itu sudah jelas, kadang masih banyak juga lho tantangan yang harus kita hadapin. Di Indonesia misalnya, tingkat minat baca masyarakat masih bisa dibilaang rendah sehingga banyak orang cenderung menelan informasi tanpa mencari tau keberanannya terlebih dulu. Selain itu, kurangnya edukasi tentang cara menggunakan sosial media dengan baik dan benar juga belum semua orang terkena dampaknya juga menjadi kendala untuk saat ini. Kehadiran media sosial juga ga selalu berdampak positif bagi lapisan masyarakat. Seperti yang sudah saya mention di atas inilah beberapa contoh tantangan media sosial. Disinformasi, ujaran kebencian, radikalisme, dan aktivitas digital yang merugikan lainnnya. (Siregar, 2023)

Tantangan diatas meliputi:

  • Penyebaran Hoaks: Banyaknya informasi yang beredar di media sosial membuat sulit bagi pengguna untuk membedakan mana yang benar dan salah.
  • Kurangnya Kesadaran: Banyak orang masih kurang menyadari pentingnya literasi digital, sehingga mereka tidak berusaha untuk meningkatkan literasinya.
  • Akses Yang Terbatas: Tida semua mempunyai akses ke teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan literasi digital mereka.

Apa sih hubungannya literasi digital dalam penggunaan media sosial? Peningkatan pengguna internet dan media sosial mengakibatkan terjadinya penyimpangan etika penggunaan media sosial. Sama seperti pendapat Zonydar, beliau mengatakan bahwa penggunaan media sosial mengakibatkan perubahan budaya dalam bermasyarakat seperti : pergaulan, interaksi, dan etika. Suatu konten yang diunggah di media sosial pasti mendapatkan komentar positif dan negatif dari pengguna lainnya. Oleh karena itu, pengguna yang kurang bijak dalam menggunakan media sosial pasti memberikan kata-kata yang  negatif bahkan menyebarkan konten tersebut tanpa memikirkan dampaknya. Media sosial facebook, instagram, dan twitter merupakan aplikasi paling banyak menyebarkan konten negatif. Nahh untuk menghindari terjadinya penyimpangan etika dalam bermedia sosial atau untuk meningkatkan literasi digital, ada beberapa langkah yang bisa diambil seperti:

  • Edukasi Masyarakat: Mengedukasi masyrakat tentang literasi digital perlu dilakukan agar masyarakat dapat memahami pentingnya keterampilan ini.
  • Mengadakan pelatihan tentang cara menggunakan media sosial dengan bijak.

Sebelum menerima informasi disimak dulu berikut ini :

  • Cek sumber berita: Sebelum percaya suatu informasi, coba cari tahu dulu dari mana sumbernya. Apakah sumbernya terpercaya atau enggak?
  • Bandingkan dengan sumber lain: Jangan hanya percaya pada satu sumber saja. Coba bandingkan dengan informasi dari sumber lain yang lebih kredibel.
  • Perhatikan bahasa yang digunakan: Berita bohong sering banget menggunakan bahasa yang bombastis, provokatif, dan penuh emosi.
  • Hati-hati sama judul yang menarik perhatian: Judul yang terlalu sensasional seringkali menjebak kita untuk klik dan membaca berita tanpa berpikir panjang.
  • Jangan mudah terprovokasi: Jangan langsung percaya dan menyebarkan informasi yang baru kamu lihat. Berpikirlah kritis sebelum membagikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun