Selayang Pandang Keantariksaan
Ilmu ekonomi memiliki dua cabang yang terfokus pada masing - masing bidang yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Ekonomi juga memiliki masing -- masing subdisiplin ilmu seperti ekonomi publik, moneter, politik, Islam, sumberdaya, dan sebagainya. Namun, apakah kita akan familiar dengan istilah subdisiplin ekonomi keantariksaan?
Apabila kita mendengar kata keantariksaan, maka mungkin yang terlintas dipikiran kita adalah UFO, planet, penerbangan roket, dan sebagainya. Hal tersebut memang benar bahwa istilah itu merupakan bagian dari keantariksaan. Namun keantariksaan memiliki makna yang lebih luas dan bahkan keberadaan produknya berada di sekitar kita seperti handphone, radio, ATM, GPS, dan sebagainya.
Ekonomi keantariksaan merupakan seluruh perkembangan terkait dengan antariksa yang memiliki dampak terhadap kehidupan manusia (Giannopapa, 2015) . Artikel ini akan mengulas lebih lanjut terkait dengan ekonomi keantariksan dan perkembangan -- perkembangannya.
Perkembangan Ekonomi Keantariksaan
Manusia sejak lama telah memiliki rasa penasaran terhadap dunia keantariksaan. Hal tersebut dapat dilihat dari upaya -- upaya yang telah dilakukan di dalam mengeksplorasi antariksa.
Sebelum dapat dinikmati sebagai produk komersial, produk keantariksaan digunakan sebagai keperluan militer dan agenda perang dingin (Weinzierl, 2018). Â Hal tersebut menyebabkan setiap negara berlomba -- lomba untuk mengeksplor dunia keantariksaan. Menurut Viens (2019), upaya yang telah dilakukan antara lain :
- Meluncurkan satelit pertama di dunia, Sputnik1 pada tahun 1957
- Yuri Gagarin menjadi manusia pertama di luar angkasa pada tahun 1961
- Aleksei Leonov menjadi orang pertama yang melakukan spacewalk pada tahun 1965
- Neil armstrong menjadi manusia pertama yang mendarat di bulan pada tahun 1969
- Bruce McCandless menjadi orang pertama yang melakukan spacewalk tanpa tali pada tahun 1984
- Memulai pembangunan International Space Station (ISS) pada tahun 1998
Rasa penasaran tersebut memicu pengembangan teknologi keantariksaan seperti roket dan satelit. Teknologi tersebut memberikan manfaat seperti 5G, Internet of Things,dan sebagainya yang memudahkan hidup kita.
Manfaat-manfaat tersebut mendorong negara untuk melakukan investasi terhadap sektor keantariksaan, salah satunya adalah satelit. Hingga tahun 2018, terdapat 80 lebih negara yang telah mengorbitkan satelitnya ke ruang angkasa termasuk Indonesia (OECD, 2019).