Lahan basah memiliki beberapa pengertian. Dikutip dari Wikipedia, lahan basah adalah wilayah yang memiliki tanah jenuh dengan air, baik bersifat permanen maupun bersifat musiman. Sehingga umumnya wilayah lahan ini akan tergenang oleh lapisan air yang dangkal. Sementara itu, terdapat pengertian lain dari lahan basah yaitu lahan yang masuk pada kategori daratan yang tergenang air atau memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Secara sederhana pengertian lahan basah adalah tempat bertemunya air dengan tanah, seperti kawasan bakau, lahan gambut, rawa-rawa, sungai, danau, delta, daerah dataran banjir, serta persawahan.
Lahan basah memiliki fungsi penting dalam ekosistem, terutama sebagai penyeimbang siklus hidrologi. Lahan ini mampu menyerap dan menyimpan air, mengurangi risiko banjir, serta menjaga kualitas air dengan menyaring polutan. Selain itu, lahan basah juga memainkan peran penting dalam sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Dalam pertanian dan perkebunan, lahan basah berfungsi sebagai sumber air irigasi yang andal, menjaga kelembaban tanah, dan menyediakan nutrisi alami yang mendukung pertumbuhan tanaman. Untuk peternakan, lahan basah menyediakan padang rumput yang subur dan sumber pakan alami bagi ternak. Sementara itu, dalam perikanan, lahan basah menjadi habitat ideal bagi berbagai spesies ikan dan organisme air lainnya, yang mendukung keberlanjutan usaha perikanan.
Jadi, disini saya akan melakukan pengamatan untuk mengetahui bentuk-bentuk pemanfaatan lahan basah di salah satu kecamatan yang ada di Kalimantan Selatan, tepatnya Kecamatan Gambut. Berikut adalah foto hasil pengamatan saya:
1. Tanaman Pangan
Lahan basah yang terdapat di desa Tambak Sirang Darat ini dimanfaatkan sebagai lahan pertanian oleh penduduk sekitar yang sebagian besar ditanami oleh tanaman padi.
2. Hortikultura Sayuran