Mohon tunggu...
Daffa Putra Alvaro
Daffa Putra Alvaro Mohon Tunggu... Auditor - Sebuah opini untuk melihat keadaan sebenarnya

Beyond good people

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menelisik 100 Hari Kinerja Pemerintahan Wali Kota Solo 2021

18 Desember 2021   06:02 Diperbarui: 18 Desember 2021   06:28 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh:  Daffa Putra Alvaro, Mahasiswa S1 Transfer Akuntansi UNS

Solo kota budaya punya sejuta potensi wisata yang begitu besar. Potensi wisata mulai dari wisata sejarah, kuliner, budaya, bahasa dan keramahan warga kota Solo. Per 2021, solo gelar festival kebudayaan jawa yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Surakarta. Festival tersebut meliputi Srawung Batik Nusantara 2021 hingga Parade Prajurit karaton Kasunanan Surakarta.

Penataan ruang kota Solo yang sangat rapi dan bersih menjadi keunikan tersendiri bagi kota Solo. Salah satu budaya yang melekat di kota Solo adalah keunikan dan keanekaragaman batik yang terletak di Kampung Batik Laweyan. Kota solo punya variasi ikon pariwisata unik yang dapat dinikmati oleh pengunjung guna melihat dan merasakan hangatnya ketika berada dikota solo.

Menurut Pakar Hukum  Tata Negara UNS, Agus Riewanto, dalam penataan ruang kota solo tidak terlepas dari peranan tata kelola pemerintahan Kota Surakarta yang cukup baik. Gebrakan kepimimpinan pria yang kerap disapa, mas wali, itu cukup menjadi pusat perhatian publik nasional. Salah satu gebrakan yang fenomenal adalah ketika putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengembalikan imbalan kepada warga yang dimintai dan memberikan sanksi tegas yang melakukannya. Hal ini menegaskan bahwa mas wali merepresentasikan pemimpin yang anti-korupsi dan ingin menjadi panutan yang baik bagi bawahannya.

Gebrakan lain dari Gibran adalah soal keluhan warga. Dikutip dari Kompas.com, salah satu terobosan Gibran dalam kepemimpinannya adalah terkait penanganan keluhan warga terhadap fasilitas umum. Fasilitas ini meliputi jalan yang berlubang, banjir, hingga maraknya aksi vandalisme di jalan layang dan halte. Faktanya, Gibran mengkritik kinerja walikota sebelumnya mengenai Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) yang melanggar privasi warganya. Dalam hal ini menurut pria yang memiliki anak bernama Jan Ethes ini bahwa sifat aduan dan keluhan atas layanan informasi publik itu inginnya lebih privasi dan fast respond.

Tahun 2020 sampai 2021 adalah tahun-tahun terberat bagi Kota Solo karena dihantam oleh wabah virus covid-19. Namun, karena gencarnya kinerja penetrasi dan masifnya penggunaan protokol kesehatan oleh Gibran bisa masuk ke wilayah-wilayah yang bisa menghambat penularan penyakit wabah covid-19. Hal ini terbukti sampai dengan hari ini, Solo cukup berhasil keluar dari zona penularan wabah covid-19. Meskipun memang kasus covid-19 ada kenaikan kasus namun kenaikan kasus tersebut tidak terlalu signifikan bahkan kenaikannya berkurang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun