Mohon tunggu...
Daffa Maharani Kiara Andini
Daffa Maharani Kiara Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa aktif yang menempuh pendidikan di Universitas Airlangga serta memiliki minat yang besar dalam dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Signifikan Girl Up UNAIR sebagai Upaya Realisasi Kesetaraan Gender

4 Juni 2023   10:45 Diperbarui: 4 Juni 2023   10:46 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber : (https://www.freepik.com/)

Di masa lampau, perempuan memiliki keterbatasan dalam mengakses beberapa prospek di masyarakat akibat dari konstruksi sosial yang mengidentikkan bahwa hakikat perempuan hanya sekedar untuk urusan domestik semata. Hingga gender equality atau kesetaraan gender dibangkitkan oleh kaum perempuan terdahulu agar perempuan di masa mendatang dapat memperoleh hak yang sama seperti pria.  Berkat itu, di era sekarang hak kaum perempuan lebih diperhatikan dibanding di masa lalu. Namun, hal tersebut tak menutup kemungkinan bahwa di belahan bumi lain masih terdapat perempuan yang terabaikan dalam pemenuhan haknya maupun para perempuan yang masih berjuang keras untuk memperoleh hak-hak mereka. Permasalahan, seperti diskriminasi gender, pernikahan anak di usia dini, serta kekerasan baik fisik maupun psikis masih dihadapi oleh beberapa perempuan.

Berdasarkan data Indeks Ketimpangan Gender Global dari World Economic Forum pada tahun 2021 ditinjau dari aspek geografis, terdapat perbedaan yang signifikan pada seluruh region global. Kawasan yang berhasil menempati posisi pertama dalam menutup ketimpangan gender di wilayahnya adalah Eropa Barat dengan persentase 77,6%. Disusul oleh Amerika Utara dengan persentase 76,4%,  Amerika Latin dan Karibia sejumlah 71,2%, Eropa Timur dan Asia Tengah sebesar 71,2%, Asia Timur dan Pasifik dengan persentase 68,9%, Afrika Sub-Sahara sebesar 67,2%, Asia Selatan sebesar 62,3%, dan yang terakhir adalah Timur Tengah dan Afrika Utara sejumlah 60,9%.

Dengan demikian, dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa ketimpangan masih dialami oleh para perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Menurut Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), suatu keadaan dapat dikatakan berhasil mencapai kesetaraan gender apabila terpenuhinya hak dan kewajiban untuk perempuan dan laki-laki secara setara. Pada prinsipnya, hal tersebut merujuk pada kondisi dimana perempuan difasilitasi dalam mengakses bidang iptek dan kesehatan sebagai bekal generasi emas pembawa peradaban, diperkenankan untuk berkarir di ruang publik, diperbolehkan berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dan politik untuk menggerakkan pembangunan negara, serta disediakannya ruang aman untuk mengaktualisasikan diri mereka tanpa khawatir akan mendapat kekerasan sehingga memperoleh posisi yang sama dengan laki-laki di lingkup sosial.

Namun, ketidakadilan gender, seperti subordinasi, marginalisasi, diskriminasi, beban ganda, kekerasan, dan pelabelan (stereotipe) masih bisa terjadi. Maka dari itu, dibentuklah kebijakan dan program pemberdayaan perempuan sebagai upaya untuk mengakomodasi penanganan isu gender.

sumber : (https://www.freepik.com/)
sumber : (https://www.freepik.com/)

Apa itu Girl Up? 

Girl Up merupakan program inisiatif dari United Nations Foundation yang didirikan sejak tahun 2010 untuk mewadahi remaja perempuan secara global yang berfokus pada aspek pengembangan diri, kepemimpinan, dan penyebaran pengaruh positif di lingkungan sekitarnya, terutama yang berkaitan dengan isu kesetaraan gender dan sosial. Program tersebut merupakan aksi nyata solidaritas para perempuan Amerika Serikat untuk mengemansipasi perempuan di berbagai belahan dunia. Lahirnya program tersebut tak lepas dari isu gender yang kerap terjadi terhadap perempuan di negara dunia pertama sampai ketiga. Tak hanya itu, Girl Up turut memperjuangkan suara untuk keadilan berbagai gender, ras, agama, etnis, dan lain-lain. Oleh karena itu, Girl Up hadir sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi pemuda khususnya perempuan dalam peningkatan taraf kualitas hidup melalui pemberdayaan.

Kegiatan Girl Up

Dilansir dari situs resmi GirlUp.org, Girl Up memiliki jenis kegiatan yang bervariasi,  meliputi advokasi, penggalangan dana, edukasi, dan kegiatan sukarela. Adapun beberapa program kegiatan Girl Up, yaitu Global Leadership Summit yang berfokus pada pengembangan diri untuk menggali potensi para changemaker muda, lalu ada pula WiSci (Women in Science) yang memberikan kesempatan bagi pelajar perempuan sekolah menengah di seluruh dunia untuk terjun di bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Math), dan Area Visit to Empower Children sebagai bentuk implementasi di bidang advokasi untuk memberikan edukasi kepada yayasan panti asuhan di Filipina. Di samping itu, Girl Up juga turut andil dalam kegiatan kemanusiaan dengan membuka penggalangan dana demi mendukung program pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di seluruh dunia. 

Hingga saat ini, Girl Up tidak pernah berhenti dalam menyerukan aksi lewat berbagai programnya dengan berlandaskan lima pilar berupa kesehatan, pendidikan, keselamatan, kepemimpinan, dan dokumentasi. Sementara itu, dalam mendukung setiap aksinya Girl Up senantiasa merangkul para pemuda dalam menciptakan perubahan sosial positif dengan mendirikan cabang di berbagai negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun