Konfrontasi antara Safawi dan Sunni menyebabkan penderitaan besar bagi masyarakat Sunni di Iran. Mereka dipaksa untuk memilih antara konversi paksa ke Syiah atau menghadapi penganiayaan. Banyak yang melarikan diri ke wilayah Kekaisaran Ottoman, sedangkan yang lainnya terpaksa hidup di bawah tekanan berat. Ini mengakibatkan hampir hilangnya komunitas Sunni di banyak bagian Iran hingga saat ini.
H. Konsekuensi Jangka Panjang Konfrontasi
Konfrontasi antara Safawi dan Sunni memiliki konsekuensi jangka panjang bagi dunia Islam:
- Pemisahan Identitas Keagamaan:Â Konflik ini mengukuhkan pemisahan identitas antara Syiah dan Sunni, dengan Iran menjadi pusat utama Syiah di dunia Islam, sedangkan Ottoman menjadi pelindung utama Sunni.
- Pola Persekutuan Politik: Perseteruan antara Safawi dan Ottoman membentuk pola persekutuan politik yang terus mempengaruhi hubungan internasional di dunia Muslim hingga hari ini.
- Warisan Kultural dan Teologis: Konflik ini juga meninggalkan warisan kultural dan teologis yang mendalam. Banyak tradisi dan praktik Syiah di Iran hari ini, seperti perayaan Asyura, mendapatkan bentuknya selama periode ini sebagai respons terhadap penindasan dari penguasa Sunni.
I. Kesimpulan
Konfrontasi antara Safawi dan Sunni adalah salah satu aspek paling signifikan dari sejarah Dinasti Safawi. Kebijakan agresif Safawi terhadap Sunni dan respons keras dari Kekaisaran Ottoman telah menciptakan siklus kekerasan dan permusuhan yang memperdalam perpecahan dalam dunia Islam sampai hari ini. Meskipun dinasti ini jatuh pada awal abad ke-18, dampaknya terhadap hubungan Sunni-Syiah masih terasa, baik di Iran, Turki, maupun di seluruh dunia Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H