Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu.

Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tempo dalam Perang: Strategi Tan Malaka untuk Menggempur Kolonialisme

23 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 22 November 2024   13:04 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1949 di Indonesia (Sumber gambar: PICRYL)

A. Pentingnya Tempo dalam Perang

1. Definisi Tempo

Tan Malaka menempatkan tempo sebagai salah satu dari empat anasir perang, selain kebumian, persenjataan, dan jumlah orang. Tempo merujuk pada durasi dan intensitas perang yang dapat mempengaruhi kekuatan musuh.

2. Efek Perang Jangka Panjang terhadap Musuh

Menurut Tan Malaka, perang yang terus-menerus menyerang musuh akan memberikan dampak berikut:

a) Habisnya Sumber Daya: Semakin lama perang berlangsung, semakin besar kerugian sumber daya manusia dan material musuh.
b) Krisis Ekonomi: Negara musuh akan menjadi semakin miskin karena perang menguras anggaran negara.
c) Kegelisahan di Dalam Negeri: Rakyat di negara musuh akan kehilangan kepercayaan pada pemerintahnya jika perang terus berlangsung.
d) Kehilangan Reputasi Internasional: Musuh akan dianggap sebagai bangsa agresor yang tidak mampu mengelola situasi, sehingga kehilangan dukungan dunia internasional.

3. Strategi Menekan Tempo

Rakyat Indonesia harus terus menyerang secara berkelanjutan agar musuh tidak memiliki waktu untuk pulih. Hal ini menciptakan tekanan yang konstan dan mempercepat kejatuhan musuh.

B. Konteks Sejarah dan Relevansi

1. Melawan Kolonialisme

Gagasan Tan Malaka lahir dari kondisi Indonesia saat masih dalam cengkeraman penjajahan Belanda. Ia menyadari bahwa kolonialisme tidak hanya merampas kebebasan politik, tetapi juga mengontrol ekonomi secara menyeluruh. Perang rakyat menjadi sarana untuk membalikkan situasi dan keadaan seperti ini.

2. Konteks Ekonomi Modern

Tan Malaka melihat bahwa kemerdekaan politik tanpa kemerdekaan ekonomi hanya akan menghasilkan pemerintahan boneka yang tetap bergantung pada kekuatan asing. Hal ini serupa dengan kondisi di zaman Hindia Belanda, di mana semua kekayaan alam dikuasai oleh perusahaan-perusahaan kolonial.

3. Inspirasi untuk Perjuangan Rakyat

Pemikiran Tan Malaka tentang perang rakyat tidak hanya relevan untuk era kolonial, tetapi juga menjadi inspirasi untuk perjuangan rakyat di masa depan. Perjuangan ini berguna untuk melawan segala bentuk penjajahan, baik secara fisik maupun ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun