Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Relawan - Fresh Graduate Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rahmat untuk Semesta Alam: Tanggung Jawab Muslim terhadap Lingkungan Hidup

4 Januari 2025   19:00 Diperbarui: 20 November 2024   22:08 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lingkungan hidup yang hampir rusak. (Sumber: indonesiainside.id)

Keempat, Islam melarang kekejaman dan pembantaian satwa liar, di mana Nabi Muhammad menciptakan zona-zona terlindungi (hima dan haram) untuk menjaga hutan, satwa liar, dan sumber daya alam dari eksploitasi berlebihan. Islam juga melarang kekejaman terhadap hewan, mengakui hak mereka untuk diperlakukan secara manusiawi. Tindakan kebaikan terhadap hewan dipandang sebagai amal yang berpahala, sedangkan menyebabkan kerugian bagi mereka disamakan dengan menyakiti manusia (Mishkat Al-Masabih, Sahih Muslim).

Nabi Muhammad pernah berkata "Perbuatan baik yang dilakukan terhadap hewan sama baiknya dengan perbuatan baik yang dilakukan terhadap manusia, sedangkan tindakan kekejaman terhadap hewan sama buruknya dengan tindakan kekejaman terhadap manusia." (Mishkat Al-Masabih; Buku 6; Bab 7, 8:178).

Kelima, Islam mengajarkan dan menganjurkan kehidupan yang berkeadilan sosial dan lingkungan. Pandangan dua dunia dalam Islam---yang berfokus pada kehidupan sekarang dan akhirat---mendorong individu untuk berperilaku selalu bertanggung jawab secara sosial, yang mencakup kepedulian terhadap lingkungan. Nabi Muhammad memperingatkan agar tidak menimbun sumber daya yang berlebihan, terutama air, dengan menyatakan bahwa mereka yang menahan sumber daya penting dari orang lain akan kehilangan rahmat Allah (Sahih Al-Bukhari, Hadis No. 557). Ini mencerminkan pentingnya berbagi dan mendistribusikan sumber daya secara adil untuk memastikan kesejahteraan semua orang, terutama dalam menangani masalah global seperti kelaparan dan kemiskinan.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

"Ada tiga golongan manusia yang pada Hari Kiamat Allah tidak akan berbicara kepada mereka, tidak akan memandang mereka, dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka adalah:

  1. Seorang lelaki yang bersumpah palsu bahwa barang dagangannya telah ditawar dengan harga lebih tinggi daripada yang sebenarnya.
  2. Seorang lelaki yang bersumpah palsu setelah salat 'Ashar untuk merampas harta seorang Muslim.
  3. Seorang lelaki yang menahan air lebih dari kebutuhannya. Allah akan berkata kepadanya, 'Hari ini Aku akan menahan rahmat-Ku darimu sebagaimana engkau telah menahan kelebihan sesuatu yang bukan engkau ciptakan.'"

(HR. Bukhari)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun