4) Raksasa Rukmuka dan Rukmakala menggambarkan kemukten dan kamulyan. Rukmuka menggambarkan hambatan yang berasal dari makanan enak (kemukten) yang berkaitan dengan kerusakan. Rukmakala, yang berarti emas (rukma) dan bahaya (kala), melambangkan rintangan yang datang dari kemewahan kekayaan material, seperti pakaian, perhiasan, dan emas permata (kamulyan).
5) Ular Naga Amburnawa: sifat jahat dalam hati, seperti ego, sombong, nafsu, dan lain-lain.
Referensi
Khofsah, Umi. “Dewa Ruci (Simbol Perjalanan Mencari Hakikat Hidup).” Masjid Jendral Sudirman, 6 April 2018. https://mjscolombo.com/dewa-ruci-simbol-perjalanan-mencari-hakikat-hidup.
Pamungkas, Damar. “Kisah Serat Dewa Ruci: Pengalaman Mistik Sunan Kalijaga.” Jaringan Santri, 15 Mei 2020. https://jaringansantri.com/kisah-serat-dewa-ruci-pengalaman-mistik-sunan-kalijaga/.
Santoso, Kukuh. “Makna Hidup Dalam Falsafah Jawa: Sangkan Paraning Dumadi.” TIMES Indonesia, 25 Mei 2024. https://timesindonesia.co.id/kopi-times/496775/makna-hidup-dalam-falsafah-jawa-sangkan-paraning-dumadi.
Susila, Rico Surya Putra. “[Javanologi Explore] Cerita Wayang: Dewa Ruci.” PUI Javanologi (Kajian Tradisi Jawa), 28 November 2022. https://javanologi.uns.ac.id/2022/11/28/dewa-ruci/.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H