Mohon tunggu...
Daffa Elsa Fitriyana
Daffa Elsa Fitriyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul

Kesuksesan dimulai dengan keputusan untuk mencoba

Selanjutnya

Tutup

Politik

Transformasi Komunikasi Politik di Indonesia: Antara Tantangan dan Peluang

23 Juli 2024   15:03 Diperbarui: 24 Juli 2024   15:13 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Transformasi Komunikasi Politik di Indonesia: Antara Tantangan dan Peluang

Jakarta, 13 Juli 2024 - Transformasi komunikasi politik di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan ini didorong oleh perkembangan teknologi informasi, perubahan demografis, dan dinamika sosial-politik yang kompleks. Artikel ini mengulas tantangan dan peluang yang muncul dari transformasi ini, serta implikasinya bagi demokrasi di Indonesia.

Tantangan dalam Komunikasi Politik

1. Diseminasi Informasi dan Misinformasi

   - Kemajuan teknologi digital memungkinkan informasi menyebar dengan cepat, namun juga membawa risiko penyebaran misinformasi dan berita palsu. Ini menjadi tantangan besar bagi kredibilitas informasi politik dan dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi politik.

2. Polarisasi Sosial dan Politik

   - Media sosial telah menjadi arena utama bagi perdebatan politik, namun juga memicu polarisasi. Algoritma platform media sosial sering kali memperkuat pandangan yang ekstrem, mengurangi ruang untuk dialog konstruktif dan meningkatkan ketegangan sosial.

3. Aksesibilitas dan Kesetaraan

   - Meskipun akses internet telah meningkat, kesenjangan digital masih ada di berbagai daerah di Indonesia. Ini menghambat partisipasi politik yang setara dan menyulitkan sebagian masyarakat untuk terlibat secara penuh dalam proses demokrasi.

Peluang dalam Komunikasi Politik

1. Partisipasi Publik yang Lebih Besar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun