Oleh : Daffa Elang Hendra Al Banna (Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNJ)
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, pandemi ini merupakan bencana non-alam yang berdampak lebih dari sekedar kesehatan. Sistem dan elemen negara ini semuanya terpengaruh. Dampak pandemi tidak sebanding dengan bencana alam lainnya.Â
Serangan virus berdampak merombak total semua aspek kehidupan sosial yang saling berhubungan. Dari segi ekonomi, misalnya terkait infrastruktur, ekonomi sangat dirugikan.Â
Kebijakan PSBB pemerintah menimbulkan batu sandungan serius bagi roda perekonomian. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik di lima provinsi di Indonesia, lima dari sepuluh usaha telah berhenti beroperasi. Berdasarkan survei BPS, 35,56 persen pelaku usaha telah melakukan langkah-langkah PHK.
Peristiwa yang terjadi di sektor ekonomi akibat pandemi akan berdampak pada sektor sosial lainnya juga. Fenomena PHK merupakan masalah nasional yang memunculkan kemungkinan melebarnya kurva kemiskinan Indonesia. Dampak dari pandemi ini juga terasa pada krisis kekurangan pangan. Belum lagi aspek pendidikan yang juga terkena imbasnya.
Pandemi memaksa semua elemen di sektor pendidikan untuk segera bertransformasi, mencari cara terbaik untuk menjalankan proses pendidikan di masa pandemi ini.Â
Pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan terkait pendidikan, di antaranya Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang pembelajaran yang dilakukan di rumah melalui pembelajaran online.Â
Hal ini tentunya memaksa semua pelaku di bidang pendidikan untuk mencari cara yang paling efektif dan efektif dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka.Â
Hambatan dan tantangan muncul ketika guru dan siswa dipaksa untuk belajar menggunakan berbagai platform teknologi yang tidak biasa mereka gunakan sebelum pandemi.
Sulit untuk belajar di tengah pandemi ini karena arus hambatan belajar yang muncul terus-menerus. Jaringan internet, kemampuan dan pengetahuan teknologi, ketersediaan kuota internet, pemberian tugas, dan kurangnya komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua menjadi kendala utama yang hampir selalu ada dalam pembelajaran online.Â
Situasi seperti ini memerlukan solusi yang paling efisien dan efektif, tetapi mengingat situasi saat ini, sangat sulit untuk mengatasi semua masalah yang muncul dalam pembelajaran online.