Saya sendiri sadar bahwa cobaan hidup saya di masa pandemi ini cuma bosan. Tidak ada apa-apanya dengan orang lain yang cobaannya lebih rumit dari saya.
Dalam hal ini tentu saja saya patut banyak-banyak bersyukur. Bukannya mengeluh karena tidak bisa beraktivitas normal. Yang perlu saya fokuskan justru apa yang bisa saya lakukan dengan aktivitas di rumah aja ini.
Saya bisa memaksimalkan waktu luang yang luar biasa banyak ini untuk lebih produktif dan melakukan hal yang sebelumnya tidak pernah dilaksanakan karena alasan tidak ada waktu.
Masa ini merupakan waktu yang tepat untuk merenungi tujuan-tujuan hidup dan meluruskan mimpi yang sempat belok tanpa arah. Waktu luang yang panjang bisa digunakan untuk mengubah rencana yang gagal, lalu menggantinya dengan rencana baru.
Ada banyak hal yang bisa saya ubah cara pandangnya. Bukan dengan keluhan, tapi dengan menyadari bahwa saya punya privilese yang belum tentu dimiliki semua orang. Dengan begitu, bersyukur di tengah pandemi adalah kunci dari segalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H