Mohon tunggu...
Daffa Ardhan
Daffa Ardhan Mohon Tunggu... Freelancer - Cerita, ide dan referensi

Menulis dalam berbagai medium, bercerita dalam setiap kata-kata. Blog: http://daffaardhan.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Buku "Kebijakan Ahok" Dihargai 1 Juta Rupiah, Siapa yang Mau Beli?

18 Agustus 2018   10:21 Diperbarui: 18 Agustus 2018   10:39 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot Instagram @basukibtp

Sekitar sebulan yang lalu akun instagram @basukibtp memposting sebuah foto yang memperlihatkan caption singkat tentang sejarah Lapangan Banteng disertai hastag #kokAhokKepikiran dan "Tunggu jawabannya 16 agustus 2018".

Ternyata beberapa foto yang di unggah itu berisi clue yang isinya kejutan kepada pendukungnya pada 16 agustus 2018 nantu. Setelah menunggu lama akhirnya kejutan itu adalah perilisan sebuah buku yang ditulis oleh Basuki atau akrab disapa Ahok selama mendekam di tahanan. 

Buku itu diberi judul "Kebijakan Ahok" yang berisi seputar pengalamannya bekerja di birokrasi, baik di level legislatif sampai eksekutif. Ia berharap buku ini dibaca oleh mereka yang ingin terjun ke dunia politik praktis.

Yang paling mengagetkan adalah buku yang proses penulisannya ditulis dengan tulisan tangan ini di hargai sebesar 1 juta rupiah. Kenapa dihargai semahal itu? Sebab hasil penjualan buku tersebut alan di didonasikan kepada orang-orang yang selama ini meminta bantuan pada Ahok. Diakuinya meski berada di dalam jeruji besi, masih ada saja orang atau masyarakat yang meminta bantuannya.

Dengan cetakan 5000 eksemplar maka kira-kira profit yang akan didapat sebesar 5 miliar rupiah. Itu belum dipotong biaya produksi dan lain sebagainya. Tapi nilainya pasti masih sangat besar.

Berdonasi dengan cara membeli buku adalah ide yang cemerlang. Karena secara tidak langsung, Ahok mengajak orang untuk berdonasi sekaligus mengajak orang untuk minat membaca. Kalau boleh saya sebut, ini pantas dinamakan sebagai "donasi intektual".

Orang-orang diajak untuk berdonasi sekaligus membaca buku. Jangan bandingkan dengan donasi yang dilakukan oleh seorang ketua umum partai yang sekarang sedang maju lagi jadi calon presiden. Dia berdonasi untuk kepentingan nyampres dan tidak ada timbal balik secara intektual pada masyarakat.

Akan tetapi, saya agak tidak setuju dengan konsep berdonasi dengan cara memahalkan harga buku sampai 100 kali lipat dari harga normal karena kesannya buku tersebut akan terlihat sangat eksklusif sehingga tidak semua orang bisa membacanya. 

Mungkin dengan cara tersebut, nilai donasinya akan besar dan donasi akan cepat terkumpul. Tapi Ahok sedikit mengabaikan nilai literasinya yang tinggi.

Alih-alih diberi harga fantastis, saya lebih setuju buku itu diberi harga normal lalu dilebihkan nilainya sebesar 10-50 ribu rupiah. Hitungannya jika maksimal buku dihargai 100 ribu dengan untung bersihnya sebesar 50 ribu, maka Ahok butuh mencetak buku sebanyak 100.000 ekslempar untuk mencapai target donasi sebesar 5 miliar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun