Timnas Indonesia saat ini sedang berada pada posisi ketiga klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia zona Asia grup C setelah berhasil mengalahkan Arab Saudi di Gelora Bung Karno pada November lalu. Bersama Jepang, Australia dan Arab Saudi yang merupakan langganan Piala Dunia tentu saja bukanlah hal yang mudah bagi Indonesia untuk mencapai posisi tiga. Ini merupakan prestasi dan hal yang membanggakan bagi pecinta bola tanah air yang merindukan sangat lama kejayaan Timnas seperti dahulu. Faktor dibalik kemajuan Timnas hingga saat ini tidak terlepas dari peran Ketua Umum PSSI sekarang yakni Erick Thohir yang sudah melanglang buana dalam persepakbolaan dunia.
Erick Thohir atau yang lebih di sapa pak Erick, merupakan Ketua Umum PSSI yang menjabat dari 2023 hingga sekarang. Beliau juga merupakan seorang pengusaha dan pendiri Mahaka Group merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment serta menjabat sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam dunia sepakbola, beliau pernah mengakuisisi klub besar Italia yakni Inter Milan pada tahun 2013 dan menjabat sebagai presiden klub hingga tahun 2018. Tidak hanya Inter Milan saja yang diakuisisi oleh Erick Thohir, klub besar Amerika juga DC United pernah dipegang oleh beliau pada tahun 2012-2018. Melihat perjalan pak Erick di dunia sepakbola tentu saja membuat masyarakat Indonesia ingin pak Erick menjabat sebagai Ketua PSSI dan berharap untuk membenahi persepakbolaan negara ini.
Pada bulan Januari 2023 pak Erick resmi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI ke-20 menggantikan pak Iriawan. Langkah pertama Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI ditandai dengan upaya reformasi menyeluruh untuk memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia. Setelah terpilih, ia langsung fokus pada pembenahan manajemen internal PSSI dengan melakukan audit transparan serta memperkuat integritas organisasi untuk memberantas praktik-praktik tidak sehat, termasuk mafia bola. Selain itu, pak Erick juga berupaya meningkatkan kualitas kompetisi domestik dengan mendorong perbaikan infrastruktur, profesionalisme klub, dan pengembangan talenta muda. Kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, menjadi salah satu strategi utamanya untuk memajukan sepak bola Indonesia agar lebih berprestasi di kancah internasional.
Hal yang paling fenomenal yang dilakukan oleh pak Erick adalah mendatangkan pemain diaspora berbakat dari segala umur. Jay Idzez contohnya, pemain yang berposisi bek ini sedang bermain di kasta teratas liga Italia setuju untuk membela Timnas Indonesia dan pastinya Timnas kita diperkuat pemain yang berkompetensi di liga yang terkenal dengan pertahanan kokohnya. Masih banyak lagi pemain diaspora yang sudah berpenglaman di liga Eropa yang setuju untuk membela Timnas Indonesia berkat adanya Erick Thohir. Dengan adanya pemain diaspora tersebut dapat mengangkat Timnas kita menjadi lebih setara dengan negara-negara Asia lainnya bahkan dengan negara Eropa.
Mendatangkan juara Piala Dunia 2022 yaitu Argentina untuk berhadapan dengan Indonesia juga merupakan pengaruh koneksi yang dimiliki oleh pak Erick. Siapa sangka negara yang baru saja menjuarai turnamen paling bergengsi mau bertanding dengan negara peringkat tiga digit. Walaupun Indonesia kalah, tetapi dengan adanya pertandingan dengan Argentina ini dapaqt mengangkat popularitas sepakbola Indonesia di mata dunia.
Terlepas dari Shin Tae Yong yang berjasa melatih Timnas saat ini, keberadaan pak Erick juga berarti bagi keadaan sepakbola nasional. Pak Erick memberikan kontribusi signifikan bagi sepak bola Indonesia melalui reformasi struktural dan profesionalisasi sistem persepakbolaan nasional. Sebagai Ketua Umum PSSI, beliau berkomitmen memperbaiki tata kelola organisasi dengan mengedepankan transparansi dan integritas, termasuk memerangi mafia bola yang selama ini menghambat kemajuan sepak bola Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, ia mendorong peningkatan kualitas kompetisi, pembinaan pemain muda, serta perbaikan infrastruktur sepak bola. Selain itu, pak Erick juga menjalin kerja sama dengan berbagai federasi sepak bola internasional untuk mentransfer ilmu, meningkatkan kualitas wasit, serta memajukan pelatih dan pemain. Usahanya telah memberikan harapan baru bagi kebangkitan sepak bola Indonesia agar mampu bersaing di level Asia maupun dunia.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H